Lebaran sebentar lagi, sebentar lagi lebaran!
Insha Allah sekitar seminggu lagi seluruh umat Islam di muka bumi-nya Allah ini akan merayakan lebaran alias Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan bagi seluruh umat Islam setelah selama sebulan penuh menjalani ibadah puasa beserta sunah-Sunnah yang lainnya.
Bagi umat Islam di Indonesia, khususnya yang hidup sebagai "perantau" kurun waktu seminggu terakhir di bulan Ramadhan biasanya menjadi waktu krusial untuk mempersiapkan ritual tahunan khas para perantau, mudik!
Fenomena mudik ke kampung halaman menjelang hari raya Idul Fitri, merupakan fenomena unik khas masyarakat muslim urban. Pulang ke kampung halaman tidak hanya sekedar sungkem kepada orang tua sebagai wujud bhakti semata, tapi juga untuk membangun serta membangkitkan kembali spirit kita untuk berspiritual yang lebih berkualitas baik dalam kerangka habluminallah maupun habluminannas.
Fenomena mudik lebaran bisa menjadi media efektif untuk membangun ukhuwah, memberi efek pertumbuhan ekonomi karena efek berbagi rejeki, perubahan paradigma sosial dengan adanya transfer ide dan gagasan kreatif berbasis kearifan daerah yang tentunya sangat membantu daerah untuk mengembangkan semua potensi ekonomis yang dimiliki.
Tentang Tradisi Nanggok yang menasional
Masyarakat muslim di berbagai daerah di Indonesia mempunyai tradisi "berbagi/bersedekah" khas hari raya lebaran dengan nama yang berbeda-beda. Anak-anak di Jawa Timur biasa menyebutnya dengan sangu, sedangkan di beberapa daerah lain khususnya di Sumatera dan Kalimantan tradisi ini biasa disebut dengan nanggok.
Secara spesifik, nanggok bisa dimaknai sebagai memberi uang sedekah dengan jumlah tidak terlalu banyak kepada tamu (biasanya anak-anak) yang datang berkunjung ke rumah-rumah saat merayakan lebaran atau hari raya Idul Fitri.
Nama tradisi nanggok ini menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir, salah satunya karena pemberitaan beberapa media nasional terkait Menkominfo Rudiantara yang mengaku sampai saat ini tetap melestarikan tradisi nanggok di setiap lebaran tiba.