Lihat ke Halaman Asli

Kadya Tri Amin Nata

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiwa Asistensi Mengajar UM Prodi Pendidikan IPS Talkshow 'KOMPASI' di SMPN 27 Malang

Diperbarui: 14 Desember 2024   15:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Dokumentasi foto bersama Narasumber dan Kader Adiwiyata SMPN 27 Malang


KOMPASI (Kokedama dan Pemilahan Sampah untuk Kompos)

Tema: "Eco Garden Talkshow: Inovasi Kokedama, Kompos dan Pemilahan sampah untuk Lingkungan sekolah hijau (Green House)"


Pada hari Rabu, 13 November 2024, mahasiswa Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dari Universitas Negeri Malang (UM) menggelar talkshow bertajuk "KOMPASI" (Komunitas Pemilahan dan Pengolahan Sampah Organik) di SMPN 27 Malang. Acara ini diadakan di Sekolah Hijau SMPN 27 Malang, yang dikenal memiliki kepedulian tinggi terhadap isu lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah. Talkshow ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa mengenai pentingnya pemilahan dan pengolahan sampah, khususnya sampah organik daun sukun, yang dapat diubah menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi lingkungan.

Dalam talkshow tersebut mahasiswa AM UM menghadirkan dua narasumber dari Bank Sampah, yaitu Bapak Yusuf Karyawan dan Ibu Efrida. Bapak Yusuf menjelaskan bagaimana bank sampah dapat membantu mengumpulkan dan memilah sampah di masyarakat, sehingga sampah yang ada bisa diolah menjadi bahan yang berguna, seperti kompos atau barang daur ulang lainnya. Menurutnya, pengelolaan sampah yang baik sangat penting untuk mengurangi kerusakan lingkungan dan bisa menghasilkan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Gambar 2. Dokumentasi Kegiatan Talkshow oleh Narasumber Bank Sampah Kota Malang

Ibu Efrida juga menjelaskan cara mengolah sampah organik, seperti daun sukun, menjadi kompos dengan cara yang mudah dan efektif. Ia menekankan pentingnya kerjasama antara sekolah, masyarakat, dan lembaga lainnya untuk menjaga kebersihan lingkungan. Siswa-siswi SMPN 27 Malang sangat antusias mengikuti acara ini. Mereka diajarkan cara memilah sampah dan langsung mempraktikkan pembuatan kompos dari daun sukun yang telah dikumpulkan.

Pemanfaatan daun sukun yang selama ini sering dianggap sebagai sampah, ternyata dapat diolah menjadi pupuk organik yang berguna untuk meningkatkan kualitas tanah. Materi yang disampaikan sangat relevan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi tumpukan sampah dan mendukung keberlanjutan lingkungan melalui program pengelolaan sampah berbasis lingkungan.

Gambar 3. Dokumentasi Praktek Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik Daun kering pohon sukun dan buah sukun

Siswa-siswi SMPN 27 Malang terlihat antusias mengikuti acara ini. Mereka diberikan pemahaman mengenai langkah-langkah sederhana yang dapat mereka lakukan di lingkungan sekolah maupun di rumah untuk mengurangi dampak buruk sampah terhadap alam. Selain itu, mereka juga diajak untuk berpartisipasi dalam praktek langsung pembuatan kompos dari daun sukun yang telah dikumpulkan, sebagai salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bersih. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap isu lingkungan semakin meningkat, serta dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka masing-masing.

Dengan adanya acara seperti ini, mahasiswa AM UM Prodi Pendidikan IPS tidak hanya memberikan pengetahuan praktis kepada generasi muda, tetapi juga turut berperan dalam menciptakan lingkungan yang lebih baik melalui pengelolaan sampah yang lebih bijaksana dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline