Lihat ke Halaman Asli

Haruskah Kukemasi Rindu?

Diperbarui: 18 Juni 2015   05:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Haruskah kukemasi rindu?,setelah menahun kunantikan saat-saat membahagiakan. Bertemu, bertatap, bercengkerama. Tak terbayangkan, saat harus kembali kemasa dimana titik menjadi garis yang menghubungkan rasa menjadi pengharapan.

Haruskah kukemasi rindu?,setelah ujung kusampai setelah sekian waktu meniti perjalanan. Bertemu, bertatap, bercengkerama. Tak terbayangkan, saat embun harus mengering tersapu angin tergerus kemilau cahaya.

Haruskah kukemasi rindu?, tak seharusnya kutanyakan, tapi apa daya semua menjadi pertanyaan. Rindu biarlah menjadi rindu, meski hanya bertemu, bertatap dan bercengkerama. Kalau ada cinta biarlah semua menjadi rahasia, kalau harus ada titik temu biarlah waktu menyimpan jawabnya.

(Rindu tak urung terganti, ketika masih ada cahaya tak ingin kukemasi rindu ini)

pbg.25.07.14




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline