Lihat ke Halaman Asli

Pencaplokan PGE oleh PLN Tidak Akan Membawa Untung Secara Ekonomi

Diperbarui: 17 Agustus 2016   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Rencana pencaplokan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan membuat investor geothermal tidak nyaman. Rencana akuisisi PGE awalnya bermula dari perdebatan antara PLN dengan Pertamina soal harga energi geothermal yang dianggap terlalu mahal oleh PLN.

Namun dengan perdebatan yang telah sering terjadi, pemerintah masih urung untuk ikut campur tangan. Padahal, masalah ini mungkin akan dapat lebih cepat selesai apabila pemerintah melakukan koordinasi dan integrasi dengan BUMN terkait dalam menetapkan solusi. Kewenangan dan tanggung jawab penetapan harga memang ada di tangan Pemerintah, bukannya malah melemparkan penyelesaian harga energi geothermal kepada instansi lain.

Yang terjadi saat ini malah ketidakjelasan akuisisi PGE yang menyebabkan investor takut dan bingung untuk mengambil keputusan. Kondisi ini tentunya merugikan ekonomi Negara dan memang sebaiknya cepat diselesaikan saja.

Akuisisi PGE sendiri pun sebenarnya perlu dievaluasi ulang. PLN saat ini tengah mengusahakan pengadaan listrik sebesar 35 ribu megawatt yang ditargetkan rampung pada 2019. Namun hingga Agustus ini, PLN baru berhasil mencapai kurang dari 1%-nya. Meskipun menambah dengan energi geothermal dari PGE, listrik baru bisa diproduksi dalam jangka waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 6-8 tahun lagi. Akuisisi besar-besaran ini tidak akan berkontribusi banyak dalam menyelesaikan tanggung jawab PLN di waktu yang tersisa.

Dengan utang yang juga terus menumpuk, dikhawatirkan akuisisi PGE ini malah menambah beban PLN dan bukannya menyelesaikan masalah. Jangan sampai ditengah jalan, aset PGE malah dijadikan jaminan untuk menambal utang sebesar US$28miliar dari mega proyek 35 ribu megawatt.

Jika PLN ngotot ingin membeli PGE, muncul kemungkinan kehancuran industri geothermal sendiri. Atau yang lebih parah lagi, negara akan kehilangan cadangan energi geothermal dalam jumlah besar karena PLN lengah menjaga diri dari pihak swasta. Saat ini perusahaan swasta seperti Chevron dan Star Energy sudah berlomba-lomba menumpuk cadangan energi geothermal mereka dari jauh hari. Dengan akuisisi PGE nantiya, posisi Pertamina yang selama ini menjadi penguasa energi geothermal akan menjadi lemah sehingga tercipta celah bagi pihak swasta untuk menyalip.

Saat ini, mungkin ada baiknya bagi PLN untuk mengevaluasi ulang penggunaan dana yang dimiliki. Daripada membeli sebuah perusahaan baru, PLN lebih baik mengusahakan wilayah kerja atau WK milik PLN saat ini ataupun WK lain yang belum bertuan. Alokasi dana untuk eksplorasi WK baru akan menjadi solusi tepat bagi PLN apabila mereka tetap ini pada jalur percepatan penyediaan 35 ribu megawatt.

Referensi:

SindoNews




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline