Lihat ke Halaman Asli

Pelaksanaan Catur Marga Pada Hari Raya Nyepi Dan Ngembak Geni

Diperbarui: 14 April 2023   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warta Kota - Tribun

Nyepi adalah salah satu hari raya umat agama hindu, yang dimana dirayakan setiap tahun baru saka dan jatuh pada hitungan tilem kesanga. Nyepi sendiri berasal dari kata 'sepi' yang dimana berarti senyap atau sunyi. Pada hari raya nyepi ini seluruh umat beragama hindu akan berdiam diri dirumah, tidak berpergian ataupun melakukan kegiatan. Hal ini bertujuan untuk melakukan doa guna mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi agar mampu menyucikan Bhuana Alit (Alam Manusia) dan Bhuana agung ( Alam Semesta). Pada saat hari raya nyepi ini umat hindu akan melaksanakan Catur Brata Penyepian (empat larangan dalam melaksanakan nyepi). Adaapun empat lrangan tersebut yakni :

  • Amati Geni, dilarang menyalakan listrik, api, cahaya ataupun yang lainnya.  
  • Amati Lelanguan, dilarang bersenang-senang atau berfoya-foya.
  • Amati  Lelungan, dilarang berpergian rumah
  • Amati Karya, dilarang melakukan kegiatan atau bekerja.

Pada saat perayaan hari raya nyepi ini, terdapat beberapa rangkaian upacara yang perlu dilakukan oleh umat hindu sebelum melaksanakan nyepi yakni mulai dari :


1. Melasti 

Merupakan ritual yang dimana dilakukan tiga hari sebelum nyepi. Melasti memiliki tujuan guna membersihkan atau mensucikan benda-benda yang disakralkan. Biasanya upacara melasti ini dilakukan atau dilaksanakan di pantai.


2. Tawur Kesanga (Mecaru) 

Dimana dilaksanakan atau dilakukan tepat sehari sebelum nyepi yang dimana bertujuan sebagai bentuk penyucian atau pembersihan terhadap unsur jahat atau negatif pada diri manusia. Seluruh umat  hindu melakukan upacara mecaru ini untuk memberikan sesajian (caru) kepada para bhuta kala dan dilakukan dengan menyemburi rumah dengan mesiu dan juga memukul benda-benda untuk menciptakan  susana gaduh. Hal ini bertujuan guna mengusir para bhuta kala di lingkungan rumah.


3. Pengerupukan

Dilakukan juga sehari sebelum nyepi. Tepat setelah melakukan upacara mecaru, umat hindu selanjutnya mengarak ogoh-ogoh keliling desa dan selanjutkan akan dibakar guna menghilangkan aura negatif dari ogoh-ogoh tersebut. Ogoh-ogoh disimbolkan sebagai perwujudan bhuta kala.


4. Ngembak Geni

Dilaksanakan pada saat sehari setelah nyepi. Ngembak Geni menjadi tanda bahwa telah berakhirnya perayaan nyepi. Pada saat ini umat  hindu akan melakukan persembahyangan di pura. Umat hindu juga melakukan perenungan diri atau intropeksi diri agar muncul semangat dan pikiran yang positif. 


Pada hari suci ngembak geni ini juga umat hindu melaksakan 'Dharma Shanti' baik dengan keluarga, masyarakat ataupun dengan umat yang lainnya.Pada perayaan Nyepi dan Ngembak Geni terdapat konsep Catur Marga yang menjadi dasar panduan untuk melaksanakan kegiatan selama perayaan tersebut. Catur Marga mengacu pada empat jalan spiritual yang harus dilalui oleh umat Hindu dalam mencapai kesempurnaan hidup, yaitu Jnana Marga (jalan pengetahuan), Bhakti Marga (jalan bhakti atau pemujaan), Karma Marga (jalan tindakan), dan Raja Marga (jalan meditasi). Dalam perayaan Nyepi, terdapat pelaksanaan Catur Marga yang dilakukan dalam rangka membersihkan diri dan merenungkan kehidupan. 

Berikut adalah contoh pelaksanaan Catur Marga pada perayaan Nyepi:

  • Jnana Marga: Melalui introspeksi diri dan pengetahuan tentang Tuhan, umat Hindu memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri dan alam semesta.
  • Bhakti Marga: Umat Hindu melakukan puja atau pemujaan kepada Tuhan dengan mempersembahkan persembahan seperti canang sari, sesajen, dan banten.
  • Karma Marga: Selama perayaan Nyepi, umat Hindu melakukan amati geni atau menjaga api di rumah agar tidak menimbulkan kebakaran dan memperlihatkan sikap empati kepada sesama.
  • Raja Marga: Umat Hindu melaksanakan yoga, meditasi, sebagai bentuk penenangan diri dan pengendalian pikiran.


Sementara itu, dalam perayaan Ngembak Geni, umat Hindu melaksanakan Catur Marga dalam rangka memperkuat hubungan sosial antara sesama.e

Berikut adalah contoh pelaksanaan Catur Marga pada perayaan Ngembak Geni:

  • Jnana Marga: Umat Hindu dapat memperoleh pengetahuan baru melalui diskusi dan berbagi pengalaman dengan sesama.
  • Bhakti Marga: Umat Hindu melakukan puja atau pemujaan kepada Tuhan dengan mempersembahkan persembahan seperti canang sari, sesajen, dan banten.
  • Karma Marga: Selama perayaan Ngembak Geni, umat Hindu melakukan kegiatan sosial seperti gotong royong atau membantu orang yang membutuhkan.
  • Raja Marga: Umat Hindu melaksanakan yoga, meditasi,  sebagai bentuk penenangan diri dan pengendalian pikiran, sehingga dapat memberikan energi positif kepada orang lain.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline