Lihat ke Halaman Asli

Sate Ati Kablet Menjadi Kurang Sedap Akibat Harga Cabe Melonjak Derastis Menjelang hingga Setelah Hari Raya

Diperbarui: 22 Juli 2022   16:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

                                                                                              

Bengkel -- 20 Juli 2022
Hari raya bagi semua umat beragama tidak jauh dari kata hidangan masakan yang banyak tentunya banyak orang yang menyukai makanan pedas gurih dan nikmat .Di umat hindu sebelum menginjak hari raya galungan dan kuningan adanya tradisi pembuatan sate lilit , sate ati , lawar , tum , urutan dan masih banyak lagi . Dimana pada pembuatan tersebut mememrlukan bumbu yang banyak agar masakan memiliki rasa nikmat, namun pada perayaan ini di tahun 2022 awal banyak warga yang mengeluh dengan harga cabe yang melonjak drastic , hingga banyak yang mengira  pada umumnya harga bahan pokok di pasar memang melonjak disebabkan hari raya  , namun hingga lewat dari hari raya kenapa harga masih mahal , menjadikan banyak warga yang menurunkan standar pedas masasakan karna harga cabe yang melonjak drastic.


Perayaan haru raya galungan dan kuningan tidak pernah absen dengan adanya makanan sedap nan nikmat , salah satunya adalah sate . Sate merupakan salah satu makanan khas bali yang bisa kita temui walaupun tidak adanya perayaan hari raya , namun pada saat hari raya memakan sate merupakan suatu ciri yang sering dikatakan oleh masyarakat sekitar . Tentunya masyarakat sekitar membuat berbagai macama sate , dari sate kelapa , sate daging , sate ati dan masih banyak lagi .


Salah satunya akan dibahas kali ini adalah sate ati atau orang lain menyebutnya sate kablet . Mungkin banyak orang yang belum mengetahui sate  ati lilit  atau sate kablet ini . Sate ati / sate kablet inmerupakan sate yang bahan utamanaya adalah ati hewan ,bisa berupa hati babi maupun hati ayam yang digunakan dalama proses pembuatan namun ada beberapa orang yang juga mengkreasikan sate ati atau sate kablet ini dengan isian bakso namun untuk melilitnya masih menggunakan daging giling yang sudah diadon dengan bumbu dan kelengkapannya .


 Dalam proses pembuatannya , ati ini di rebus dengan air yang sudah berisi jahe dan sereh , kemudian setelah di rebus akan di potong dadu maupun sesuai dengan keinginan , kemudian ada bumbu racikan seperti :gula , garam , terasi , cabe,bawang putih dan merah,kunyit yang akan diaduk dengan daging ati yang sudah di rebus dan dipotong kemudia ditumis dengan minyak secukupnya . Untuk sate ati ini memiliki isian luar yaitu racikan dari daging yang sudah halus ini dibumbui layaknya sate lilit pada umumnya namun dalam pencampuran hanya santan yang digunakan untuk menghaluskan tekstur daging tanpa dicampuri kelapa parut.


Biasanya sate ati atau sate kablet ini sebelum di goring ataupun dibakar akan di kukus terlebih dahulu dengan tujuan unutuk mempersingkat waktu dalam pematangan step akhir, terkusus pada waktu menggoreng agar tidak menyerap minyak yang terlalu banyak , apalagi masyarakat mengetahui harga bahan pokok juga semua hamper melonjak naik .Keuntungan lain juga rasa dari daging tersebut akan lebih empuk, bumbu yang menyerap dan terkusus untuk sate yang berbahan dasar babi agar tidak sangat  alot apabila sudah dalam kurun waktu lebih dari 3 hari.


Jika ditanya terkait rasa , sate ati ataupun sate kablet memang enak dan cepat laris jika berasa di ruang makan . namun permasalah kali ini dalma pembuatan sate terutama pada sate ati lilit /sate kablet ini terdapat pada bagian cabe . Karena dalam hasil yang maksimal harus ada pencampuran yang pas . Namun pada perayaan kali ini terutama dalam penyambutan kuningan ada harga cabe yang sangat melonjak tinggi .


Menilik terkait harga cabe yang melonjak dan sangat mahal , ketut suciani(54) seorang  pedagang di pasar mengujarkan " Sangat susah apabila kali ini harga cabe sangat mahal hingga mencapai 115.000 , banyak sekalic kesulitan yang didapat saat menjual karena masyarakat pasti ada yang mengencer , maupun ada yang menawar .Dari saya sendiri  selaku pedagang juga terdapat  keraguan pada saat mengorder cabe yang lebih banyak , takut galaku , kasian modal saya " .ujarnya


"Tertumben harga cabe se mahal ini , saya ajuga terkejut , biasanya beli 10 .000 bisa dapat lumayan , sekarang beli 10.000 mungkin hanya dapat segenggam , yah saya kan kaget , baru sewaktu menyambut hari raya galungan saja saya dapat beli , untung saya beli 3 kg cabe di harga 80.000 ya masih ada sisa , bisa di pakai buat masakan ,tapi enakin aja walaupun kadang suami komplin ngerasa makanan kurang pedas , seperti sate saya dikatain terlalu manis gacocok sama sate ati yang khas dengan rasa pedas sedapnya . " . Ujar Fitria (33) seorang pasutri baru .


Melewati banyaknya hiruk pikuk kenaikan harga pangan di pasaran ,terutama harga cabe yang mempengaruhi kenikmatan makanan , ujar ibu komplek made heni (43) juga turut merasakan ketidak sedap yang benar-benar lezat di mulut pada saat adanya pengurangan jumlah cabe yang digunakan dalam pencampuran pembuatan sate ati , terkhususnya di daging yang akan digunakan menyelimuti ati. " Mahalnya harga cabe bisa membuat keluarga kecil saya akan banyak komplen ke makanan , wajar mereka udah terbiasa dengan dengan makanan pedas gurih yang disatap , sekarang lebih cenderung ke manis , dari harga cabe sudah memasuki 50.000 keatas saya sudah lebih mengirit dan membiasakan makanan sedikit hambar agar suami dan anak-anak terbiasa , takutnya harga melonjak , yahh dugaan saya benar , harga cabe sudah melewati harga daging babi per kgnya"  ujarnya .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline