Oleh:
Ni Kadek Ayu Dwi Septiani, Ni Kade Erika Dwi Anggreani, Mahasiswa Semester 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha
Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu masa depan yang cerah dan penuh harapan. Di tengah dinamika perubahan kurikulum pendidikan di Indonesia, khususnya Kurikulum Merdeka, peran pembelajaran sejarah di Sekolah Dasar (SD) menjadi semakin penting. Sebuah langkah yang dinanti untuk menggugah semangat belajar dan membentuk pemikiran kritis siswa sejak dini. Judul ini, "Menyongsong Masa Depan Melalui Pembelajaran Sejarah di Kurikulum Merdeka SD," mencerminkan semangat untuk melihat masa depan melalui kacamata sejarah, sekaligus mengeksplorasi bagaimana pendekatan ini dapat membentuk karakter dan perspektif siswa.
Pertama-tama, penting untuk menyadari bahwa pembelajaran sejarah tidak hanya tentang memahami peristiwa masa lalu, tetapi juga bagaimana sejarah membentuk identitas dan mempersiapkan masa depan. Menyongsong masa depan melalui pembelajaran sejarah di Kurikulum Merdeka SD adalah langkah yang strategis. Mengapa dikatakan langkah strategis? Karena pembelajaran sejarah mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan evaluatif. Selain itu pembelajaran sejarah ini bukan hanya tentang menghafal tanggal-tanggal penting, tetapi lebih pada pemahaman mendalam terhadap perjalanan suatu bangsa dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari. Pada era digitalisasi ini, akses pengetahuan semakin mudah, pembelajaran sejarah tidak hanya dapat menjadi penyemangat semangat nasionalisme, tetapi juga menjadi landasan untuk pengembangan keterampilan kritis dan pemikiran kontekstual.
Dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka, guru memiliki fleksibilitas lebih besar dalam merancang pengalaman pembelajaran yang menarik dan relevan. Pembelajaran sejarah di SD bukan lagi tentang hafalan fakta, tetapi lebih kepada pengembangan keterampilan berpikir kritis, rasa keingintahuan, dan pemahaman mendalam terhadap peristiwa masa lalu.
Terdapat istilah dari Prof. Dr. Kuntowijoyo (1995:4), beliau berpendapat bahwa pembelajaran sejarah harus dilakukan dengan sebuah pendekatan supaya tidak membosankan bagi yang mendengarkan. Beliau juga berpendapat untuk kalangan SD pembelajaran sejarah dapat dilakukan dengan pendekatan estetis. Pendekatan estetis yang dimaksud yaitu bahwa sejarah diberikan semata-mata untuk menanamkan rasa cinta kepada perjuangan, pahlawan, tanah air, dan bangsa. Bagaimana caranya menyampaikan materi agar terasa lebih menarik? Cara penyampaian materi agar menarik bisa dilakukan dalam bentuk cerita-cerita yang dinarasikan secara menarik untuk membantu mereka berimajinasi. Untuk menumbuhkan rasa nasionalisme di lakukan dengan cara menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, serta dengan audio-visual melalui film kartun animasi tentang perjuangan. Penyampaian materi juga dapat dilakukan dengan permainan edukatif yang menantang siswa untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan sejarah, ini bisa berupa permainan, kuis interaktif atau permainan online yang mendukung pembelajaran sejarah dan fasilitasi diskusi dimana untuk merangsang pemikiran kritis siswa, serta mengajak siswa untuk menyampaikan pendapat mereka tentang suatu peristiwa sejarah dan berikan ruang untuk berdebat dengan argumen yang didukung oleh fakta.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru berperan sebagai perancang pembelajaran yang kreatif dan inovatif dan guru dapat menciptakan ruang yang memungkinkan siswa untuk bersuara, mengemukakan pertanyaan, dan bahkan menyelidiki topik-topik tertentu sesuai dengan minat mereka. Dengan cara ini, siswa bukan hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga aktor yang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Dalam menghadapi dinamika perubahan kurikulum di Indonesia, khususnya dengan diperkenalkannya Kurikulum Merdeka, penting bagi kita untuk menggerakkan langkah-langkah konkret guna meningkatkan pembelajaran sejarah di Sekolah Dasar (SD). Langkah pertama yang dapat diambil adalah meningkatkan keterlibatan komunitas dalam pendidikan sejarah. Forum diskusi, presentasi, dan kegiatan sejarah bersama dapat diadakan secara rutin untuk melibatkan orang tua, guru, dan siswa dalam proses pembelajaran. Kelompok studi sejarah komunitas juga dapat dibentuk untuk menggali bersama sejarah lokal dan mendekatkan siswa dengan akar budaya setempat.
Selanjutnya, fokus perhatian dapat diberikan pada pelatihan guru. Pelatihan reguler dapat diadakan untuk meningkatkan keterampilan pengajaran guru SD dalam mengajarkan sejarah dengan pendekatan yang inovatif dan menarik. Kolaborasi antar guru juga perlu ditingkatkan, memungkinkan mereka untuk berbagi pengalaman dan strategi pengajaran yang efektif. Guru yang terlatih dengan baik akan dapat menyampaikan materi sejarah dengan cara yang lebih memikat dan dapat merangsang minat siswa.
Mengintegrasikan kegiatan lapangan dalam pembelajaran sejarah juga dapat menjadi gerakan nyata. Kunjungan ke tempat bersejarah lokal dan kerja sama dengan museum dapat membuka peluang bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dan mengaitkan pengetahuan mereka dengan lingkungan sekitar. Hal ini tidak hanya memperdalam pemahaman mereka terhadap materi sejarah, tetapi juga meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya setempat.
Dengan menggerakkan langkah-langkah konkret ini, kita dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang merangsang, inspiratif, dan membekali generasi masa depan dengan kebijaksanaan sejarah yang mendalam. Menyongsong masa depan melalui pembelajaran sejarah di Kurikulum Merdeka SD bukan hanya sekadar cita-cita, tetapi panggilan untuk bertindak. Melalui pendekatan holistik, berkelanjutan, dan melibatkan semua pihak, kita dapat membimbing siswa menuju pintu gerbang masa depan yang penuh harapan dan kemungkinan.