Lihat ke Halaman Asli

Lely Tri Yuswanto

Design Teacher/Guru Pengerak 8/SMK Negeri 1 Tamanan

Penerapan Segitiga Restitusi untuk Menciptakan Budaya Positif

Diperbarui: 9 Juli 2023   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : foto pribadi lely tri yuswanto

Restitusi adalah proses menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada kelompok mereka, dengan karakter yang lebih kuat (Gossen; 2004). Segitiga restitusi merupakan proses untuk menciptakan kondisi bagi murid untuk memperbaiki kesalahan mereka, sehingga mereka bisa kembali pada keyakinan kelas dan menumbuhkan budaya positif dalam diri. 

Segitiga restitusi membantu murid untuk menemukan tujuan, disiplin positif, dan memulihkan dirinya setelah berbuat salah. Tujuannya adalah menjadi murid yang menghargai nilai-nilai kebajikan yang mereka percayai.  Adapun  langkah-lankah dalan menerapkan segitiga restitusi adalah (1) Menstabilkan identitas, (2) Validasi tindakan yang salah, dan (3) Menanyakan keyakinan.

Penerapan segitiga restitusi  meliputi usaha untuk menebus kesalahan, tetapi  inisiatif dari murid yang melakukan kesalahan. Proses pemulihan akan terjadi bila ada keinginan dari murid yang berbuat salah untuk melakukan sesuatu yang menunjukkan rasa penyesalannya. Fokusnya tidak hanya pada mengurangi kerugian pada murid yang dinakali, tapi juga bagaimana menjadi orang yang lebih baik dan melakukan hal baik pada orang lain dengan kebaikan yang ada dalam diri kita. Sehingga masalah apapun yang terjadi melalui pendekatan segitiga restitusi mampu membuat murid untuk menemukan keyakinan dan sesuai dengan kesepakatan kelas yang ada.

Melalui penerapan segitiga restitusi murid dapat menyadari dan mengakui kesalahan yang dia perbuat secara terbuka dan sukarela. Hal ini memunculkan kesan rasa nyaman dalam diri murid dan membuat komitmen untuk tidak mengulang kesalahannya. Penerapan Segitiga restitusi akan diterapkan oleh guru-guru lainnya, agar dapat menciptakan suasana  lingkungan yang positif dan menyenangkan bagi murid.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline