Yang saya lakukan sebagai pendidik dalam menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah adalah memberikan pembiasaan baik kepada murid sejak dini dengan cara sebagai berikut pada pagi hari semua guru menyambut murid di pintu masuk sekolah dengan menerapkan 5S (senyum,salam,sapa,sopan,santun),senam bersama ,doa bersama dan membaca surat-surat pendek, berbaris sebelum masuk kelas, membalik absen di pohon absen,bercerita doa ,kegiatan pembelajaran sesuai RPP , istirahat ,antri dan sabar menunggu giliran jika hendak melakukan kegiatan, doa mau pulang ,berbaris dan salaman serta mengucap salam sebelum pulang ,mengajari murid terbiasa meletakkan buku dan alat tulis di loker masing-masing, menata dan menghormati guru, orang dan orang yang lebih tua dan terbiasa melakukan kegiatan sederhana secara mandiri.
sumber gambar: foto pribadi lely tri yuswanto
Sebelum memulai pembelajaran, saya berusaha untuk mengawali dengan proses diagnostic untuk mengetahui kemauan murid dalam belajar disekolah, menyelipkan permainan dalam proses pembelajaran untuk membuat suasana kelas menjadi hidup,tidak tegang dan menyenangkan sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman. saya juga mengunakan metode belajar yang tepat dan bervariasi karena guru harus menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik murid.
Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan bervariasi dapat menguasai keadaan kelas sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan. Belajar yang menyenangkan adalah cara belajar yang terbaik. Tingkat pemahaman murid menjadi lebih tinggi. Lingkungan belajar seperti ini dirasakan oleh murid dalam belajar. Sehingga guru harus selalu berinovasi dan menciptakan suasana pembelajaran yang positif.
sumber gambar : foto pribadi lely tri yuswanto
Tahapan untuk menciptakan suasana positif di lingkungan sekolah dengan murid di kelas yaitu : 1) Ramah terhadap siswa, tidak sungkan berbicara walaupun topik di luar pembelajaran agar mereka dekat dengan saya. 2) Jika murid melakukan kesalahan, menegur secara pribadi tidak di umum, tidak pula marah-marah, juga ditidak menyerang personal, melainkan menggaris bahawi apa kesalahannya. 3) Jika siswa berprestasi atau melaksanakan pembelajaran dengan baik, maka diberikan award seperti memberi alat tulis pada siswa, buku, bahkan sebatas makanan ringan.
