Lihat ke Halaman Asli

Kay Ikinresi

Inspirator

Speak To Inspire: Suaramu adalah Suksesmu

Diperbarui: 24 Juni 2020   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tolong jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan SANTAI dan JUJUR ?

- Apakah Anda TERTARIK dengan SUARA Anda ?

- Apakah Anda ingin BERBICARA dengan SUARA YANG JELAS dan memiliki KEKUATAN dan ENERGI ?

Saya yakin Anda telah berusaha sekuat tenaga dan upaya untuk mendapatkan suara yang benar-benar Anda IMPIKAN. Anda telah belajar dari berbagai sumber untuk terwujudnya impian Anda tersebut. Namun lagi-lagi impian Anda belum terwujud.

Sekarang tolong pikirkan dan renungkan dengan SEKSAMA  pertanyaan berikut:

Apakah Anda benar-benar BAHAGIA dengan SUARA ANDA ?

Syukur dan limpah terima kasih bila Anda menjawab "YA" atas pertanyaan tersebut. Namun bila jawaban Anda "tidak/belum" maka janganlah berkecil hati. Anda tidak sendirian. Ada banyak orang yang tidak bahagia dengan suara mereka.

Menurut hasil jejak pendapat dari BUREAU ditemukan bahwa sekitar 72 juta orang Amerika dan 14.9 juta orang Inggris TIDAK BAHAGIA dengan suara yang mereka miliki. (Anda bisa menemukannya dalam buku "VOICE WORK: Art And Science In Changing Voice, karangan Christina Shewell).

"Tetapi saya bukan orang Amerika dan Inggris." Begitu sanggahmu. Ok. Saya tahu itu. Dan saya mengetahui Anda. Saya menjamin akan hal ini bahwa Anda pernah atau akan MENOLAK dan Tidak Mau Orang lain MEREKAM suara Anda pada saat Anda sedang berbicara. Dan Anda akan segera menghapus hasil rekaman tersebut bila Anda mendengar SUARA Anda pada hp atau alat perekam tersebut.

Ini adalah kenyataan yang terjadi dalam diri setiap orang. Bahwa banyak orang TIDAK BAHAGIA dengan suara mereka. Termasuk Anda dan SAYA.  Beberapa tahun lalu saya cukup frustrasi dengan suara saya.

"Buka mulut Anda. Bagaimana saya menerima Anda bekerja di Perusahaan ini dengan keadaan suara Anda demikian." Bentak pria sang pemberi wawancara itu. "Mohon maaf pak." begitu jawab saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline