Saya mempunyai beberapa pertanyaan untuk Anda:
- Apakah Anda ingin Anda BISA SUKSES BERBICARA di hadapan orang banyak ?
- Apakah Anda ingin Anda BISA BERBICARA di hadapan orang banyak dengan BERANI dan MEYAKINKAN dengan metode yang sederhana ?
Oke. Saya yakin Anda telah mengetahui cara berpublic speaking yang Anda BACA, DENGAR dan Pelajari dari banyak pihak. Namun: Mengapa hal-hal yang Anda IMPIKAN tersebut belum terwujud dalam hidup Anda ?
Saat Anda membaca hingga akhir tulisan ini (juga tulisan-tulisan saya sebelumnya dan buku saya Speak To Inspire) Anda akan menemukan cara yang tepat mewujudkan IMPIAN Anda tersebut.
Beberapa tahun lalu saya seperti Anda.
"Saya tidak bisa! Saya tidak mampu! Berikan saja PERAN itu kepada orang lain yang bisa." Begitu seru saya sambil keluar ruangan latihan drama. Teman-teman menatapku bingung. Seketika ruangan yang riuh terselimuti ketegangan. Pementasan Drama Duri-Duri di Pulau Bunga sudah di dekat. Tempat dan Jadwal pementasan sudah beres. Keputusan saya untuk TIDAK TAMPIL sangat menyayat hati dan semangat teman-teman SMILANG yang telah berlatih sekian lama.
Keputusan yang saya ambil sangat spontan. Tatkala saya melihat salah seorang teman latihan MENERTAWAKAN cara saya berbicara dan beracting peran Antonio, spontan muncul perasaan RENDAH DIRI. Suara "Saya TIDAK BISA. Saya TIDAK MAMPU" terdengar keras di dalam diriku. Bayangan tentang kegagalan memerankan peran Antonio semakin terang.
"Saya tidak mau membuat malu diri saya dan juga Seminari kita. Berikan saja PERAN itu kepada orang yang MAMPU." Begitu jawab saya kepada seorang teman yang membujuk saya untuk kembali berlatih bersama mereka.
Masalah saya waktu adalah: "Saya Merasa saya Tidak PANTAS dan Karena saya Menganggap Orang Lain Lebih Mampu dari saya. Dan lebih dari itu saya MENERIMA da MEYAKINI BAYANGAN, SUARA dan PERASAAN MENTAL yang muncul dalam diri saya."
Padahal pada kenyataanya tidak demikian. Saya bisa dan MAMPU melakoni peran Anthony dengan sukses BESAR. Dua kali drama Duri-Duri di Pulau Bunga di Pentas di dua tempat berbeda, dengan Penonton yang "membludak", dua kali pula saya sukses berlari dari belakang penonton menuju panggung, dan berhasil berbicara dan beracting dengan baik.
Hal yang membuat saya membatalkan kembali keputusan saya untuk BERHENTI MEMERANKAN tokoh Anthonio adalah KEYAKINAN diri dan BAYANGAN, PERASAAN dan SUARA MENTAL saya berubah.
Selain nasihat teman-teman saya, (Irwan Salembun dan Tommy Bukswalembun), seketika saya bisa MERUBAH KEYAKINAN diri dan 3 Submodalitas saya, karena saya MENGINGAT KEMBALI KEPERCAYAAN DIRI dan BAYANGAN DIRI saat saya memilih peran Anthoni ini: Saya Yakin Saya Pasti Bisa. Saya Berhak Bermain Drama Dan Cocok Dengan Peran Anthonio. Saya Melihat Banyak Orang, termasuk teman-teman dan rektor memuji, memberi Tepuk Tangan dan Selamat Kepada Saya Karena Berhasil Tampil Sebagai Anthonio.