Lihat ke Halaman Asli

Rudi Mulia

Konselor

Protes Timses Foke-Nara

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13463192321705914293

[caption id="attachment_196100" align="alignnone" width="619" caption="sumber kompas.com"][/caption] Sekilas info. Kartu suara untuk pemilihan putaran 2 nanti tanggal 20 September 2012 sudah jadi. Seperti kartu suara pertama dimana pasangan Foke-Nara menempati urutan satu, begitupun Jokowi-Ahok masih tetap dengan nomor tiga.

Setelah kartu suara ini keluar, team sukses Foke mengajukan tuntutan kepada KPUD untuk merubah semua persiapan untuk pencoblosan putaran 2 nanti. Alasan mereka adalah mereka tidak ingin kecolongan seperti putaran pertama dimana menurut mereka, team sukses Jokowi-Ahok melakukan kampanye terselubung pada pencoblosan 11 Juli yang lalu. Bukan itu saja, mereka juga menuding panitia pemungutan suara kemarin secara tidak langsung ikut memihak kepada salah satu calon pasangan (jokowi-ahok)

Bentuk-bentuk kampanye tersebut yang sempat dipermasalahkan oleh team sukses Foke-Nara adalah:

-Waktu pemungutan suara kemarin, meja yang digunakan untuk menerima calon pemilih berbentuk kotak. Mereka meminta kalau bisa jangan menggunakan meja alias berdiri saja untuk menerima tamu

-Bilik suara yang dipakai berbentuk kotak. Mereka berharap kalau bisa bilik suara berbentuk bulat atau lonjong

-Kertas suara yang dipakai berbentuk kotak. Kalau bisa kertas suara berbentuk segitiga atau jajaran genjang supaya tidak mempengaruhi para pemilih

-Makanan untuk petugas jaga adalah nasi kotak. Diusulkan untuk diganti dengan nasi bungkus

-Kartu pemilih berbentuk kotak. Team sukses sedang menggodok bentuk kartu pemilih supaya tidak berbentuk kotak

-Bahkan mereka meminta supaya taplak meja jangan berbentuk kotak-kotak. Minuman yang diberikan juga jangan minuman kotak.

Itulah beberapa permintaan yang dilayangkan team sukses foke-nara kepada KPUD. Asumsi mereka adalah hal-hal di ataslah pada putaran I yang menyebakan foke dan pasangannya kalah. Bagi mereka permintaan itu sangat beralasan supaya tercipta pemilihan yang jujur dan tidak berat sebelah.

Demikian sekilas info.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline