Lihat ke Halaman Asli

Rudi Mulia

Konselor

Ketika Lidah Anak Tidak Lagi Mengenal Masakan Khas Indonesia

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_135686" align="aligncenter" width="256" caption="Sayur Asem makanan kesukaan saya"][/caption] Beberapa hari lalu saya makan siang bersama dengan teman kantor yang baru saja lulus dari bangku kuliah. Usianya baru 21 tahun. Dia anak muda yang tahu fashion dan cukup up to date untuk masalah fashion. Selama makan siang kami berbicara mengenai jenis-jenis makanan kesukaan. Ternyata dia juga suka berburu makanan alias berkuliner di wilayah kota Jakarta. Dia suka mencari info apa jenis makanan terbaru yang sedang trend di kalangan anak muda. Cukup banyak tempat yang sudah dia kunjungi. Bahkan sup ayam Jepang yang sedang trend di Muara Karang pun dia sambangi walau rumah dia ada di wilayah yang jauh. Singkat cerita saya bertanya tentang makanan daerah yang dia suka. Dan ini yang cukup mengejutkan. Dia hanya tahu sedikit jenis makanan daerah Indonesia dan bahkan hanya sedikit saja yang pernah dia cicipi. Dengan jujur, teman saya ini lebih suka makanan asing seperti sushi, korean food, thai food dan sebagainya untuk perburuannya. Jenis makanan tradisional Indonesia yang dia tahu itu berasal dari tempat makanan yang menjual aneka jenis masakan Indonesia. Itu juga yang dia pesan hanya ayam goreng dan aneka gorengan. Dia lebih bangga bila bisa menikmati masakan luar daripada masakan dalam negri. Memang selera makan orang berbeda-beda namun saya hanya menyayangkan saja bila orang lebih suka jenis masakan luar daripada masakan dalam negri. Kemarin ketika jalan-jalan ke sebuah mall saya melihat bagaimana anak-anak muda sekitar anak SMA rela mengantri untuk makan disebuah kedai saji masakan Jepang. Saya membayangkan coba mereka juga ngantri untuk mencicipi masakah Indonesia seperti sayur asem, sayur lode, sayur nangka, dan aneka sayur lainnya. Tentu itu akan meningkatkan gengsi masakan Indonesia Pernah juga saya bertanya kepada salah seorang anak SD tentang jenis makanan Indonesia. Dia hanya bisa menyebutkan jenis makanan Indonesia dalam hitungan jari. Sedih bukan. Kemudian saya bertanya jenis makanan apa yang dia suka. Terucapkanlah jenis makanan Italia, Jepang, Cina, Amerika, Thailand dan sebagainya dengan fasih. Apa mama pernah masak? dia menggeleng. Keluarganya selalu makan diluar. Pagi makan roti. Siang makan beef atau masakah sekolah. Malam makan diluar. Begitu setiap hari. Pembantu yang di rumah pun masak untuk diri mereka masing-masing. Aduh sayang sekali. Apakah ini realita yang ada dilapangan? Bahwa anak-anak sekarang kehilangan citarasa masakan rumah sendiri, Indonesia. Jangan sampai jenis-jenis masakan khas Indonesia punah di beberapa generasi ke depan karena serbuan kuliner luar. Saya takut lidah orang Indonesia tidak bisa lagi mengenali bumbu-bumbu dapur khas Indonesia yang dulu menjadi buruan para pedagang Eropa. Sedih kan? Ayo para kompasioner, siapa yang punya resep masakan Indonesia bisa tulis dan dibagikan di kompasiana ini. Kita perkenalkan kekayaan kuliner khas Indonesia. jayalah masakan Indonesia. salam masakan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline