Lihat ke Halaman Asli

Rudi Mulia

Konselor

Jangan Sepelekan Masalah Tidur

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Melihat putri saya yang baru berusia 1 bulan tidur dengan pulas rasanya hati ini senang dan iri. Senang karena dia bisa tidur cukup, iri karena saya yang kurang tidur karena jam tidur anak saya di siang hari dan malam hari dia terjaga. Sedangkan siang saya kerja dan malam bergantian dengan istri menemani dia. Jadilah kurang tidur J

Bagi diri pribadi, sebagian besar orang itu butuh waktu paling tidak sepertiga dari waktu hidupnya untuk tidur. Namun, karena kita sering menganggap diri ini sibuk, penting, orang-orang dengan tekanan kerja tinggi menyepelekan masalah tidur ini. Dulu manusia bekerja hanya di siang hari namun ketika Thomas Alfa Edison menemukan lampu, jam kerja menjadi makin malam dan bahkan sampai tidak tidur. Kerja terus dikejardeadline.Belum lagi godaan jaringan televisi 24 jam yang membuat kita terjaga, hiburan malam sampai wisata malam yang membuat kita kurang tidur.

Atas nama kemajuan jaman, kita memaksakan tubuh kita dan menyombongkan diri akan seberapa besar dan banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam sehari. Kita mengabaikan waktu tidur dan melupakan fungsi tidur. Apa fungsi tidur? Salah satu fungsinya adalah memelihara kehidupan. Otak memerlukan istirahat untuk memproses informasi yang dikumpulkan selama sehari dan mempelajarinya. Otak kita merenungkan beberapa solusi yang mungkin bisa dilakukan sehingga ketika kita bangun kita menemukan kesegaran dan ide yang baru.

Memang waktu tidur bagi beberapa orang di jaman sekarang ini menjadi ’komoditi’ yang mahal. Tetapi sangat disayangkan bila karena kekurangan tidur, daya kreasi dan imajinasikita menjadi terganggu. Kekurangan tidur juga memperlambat reaksi otot dan merampas kemampuan berpikir jernih. Kekurangan tidur bisa mengurangi kekebalan tubuh dan menyebabkan depresi. Apa kita mau mengalami hal ini? Atau jangan-jangan kita sedang mengalaminya J

Saya sendiri sedang berusaha belajar tidur dengan baik. Bukan kuantitasnya tapi kualitas tidurnya. Kebutuhan tidur normal memang bervariasi antar individu. Waktu tidur yang dibutuhkan sebagian besar orang cenderung menurun sejalan dengan bertambahnya usia. Namun bukan berarti kita sendiri yang menurunkan waktu tidur kita. Biarkan itu berjalan secara alami. Jangan sampai di usia produktif kita ini, hanya karena kurang tidur, kita menjadi mudah stres dan mengalami penurunan ketajaman. Gak mau kan kantung mata kita tebal sama seperti RI 1 yang kurang tidur itu?? Yang artinya........

Salam Belajar Tidur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline