Pernikahan adalah perpaduan dari budaya dan seni. Budaya berbicara tentang pola hidup/asuh pasangan sebelum menikah yang dibaur dalam dunia pernikahan dan seni berbicara tentang cara untuk menyatukan budaya yang berbeda ini.
Ijinkan saya men-share-kan tentang pernikahan kami. Saya baru menikah 10 bulan dan dalam mengarungi pernikahan kadang saya merasa dan berpikir bahwa saya secara otomatis telah memenuhi kebutuhan pasangan. Saya merasa bahwa diri saya adalah jawaban atas doa pasangan selama ini hehe…..
Ketika saya memasuki gerbang pernikahan, banyak orang mengatakan untuk ingat bahwa apa yang menjadi milik saya juga menjadi milik pasangan. Tidak ada lagi milik pribadi tetapi milik bersama. Dan demi memegang ucapan ini, saya juga berasumsi bahwa kebutuhan saya adalah kebutuhan pasangan juga. Tidak salah kan??
Tetapi asumsi bodoh saya ini tenggelam di tengah lautan rumah tangga kami. Dalam petualangan pernikahan, saya menyadari bahwa ternyata wanita dan pria punya kebutuhan yang jauh berbeda dalam sebuah hubungan. Bahkan dalam sebuah artikel yang saya baca tentang pernikahan yang ditulis oleh Gary and Barbara Rosberg, mereka menemukan daftar 5 hal yang paling dibutuhkan oleh pria dan wanita dalam sebuah pernikahan. Saya bagikan apa yang saya dapat.
1. Untuk wanita DICINTAI TANPA SYARAT menjadi kebutuhan nomor satu
Wanita katanya pribadi yang lemah (itu katanya ya). Mudah menangis, mudah kecewa, mudah sedih, mudah dibohongi (ini becanda haha…). Wanita pribadi yang rentan dilukai oleh pasangannya dan karenanya mereka membutuhkan cinta tanpa syarat. Pria jangan mencintai wanita karena dia cantik, kaya, pintar, supel, keibuan, pintar masak dan lain sebagainya. Tapi mencintai dia karena apa adanya. Untuk mencintai tanpa syarat memang tidak mudah, karena biasanya pria ada banyak syarat untuk mencintai wanita.. betul tidak? Selama menikah hanya Tuhan yang mampu memenuhi kebutuhan ini. Karena itu, satu hubungan harus berdasarkan kasih Tuhan yang sejati, agar hal ini bisa terpenuhi. Ini juga menjadi kebutuhan pertama dari seorang pria. Didalam hubungan, mereka butuh untuk dicintai tanpa syarat dan diterima seutuhnya dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Pria butuh diterima tanpa perlu banyak dihakimi atau dikritik.
2. KEINTIMAN SEKSUAL adalah kebutuhan pria nomor dua.
Ini adalah kebutuhan mendasar dan alamiah dari setiap manusia terutama kaum pria. Ayo jujur siapa pria yang tidak butuh seks dalam pernikahannya?? Berbeda dengan pria, yang menjadi kebutuhan nomor dua wanita juga ada hubungannya dengan keintiman. Namun perbedaanya bila keintiman yang pria maksud adalah hubungan seksual, keintiman yang wanita maksud ialah KEINTIMAN EMOSIONAL yang didapat melalui pembicaraan. Wanita suka bicara, benar? itu bukan mitos dan jangan geleng-geleng kepala bila pasangan wanita suka bicara. Itu adalah kebutuhan mereka nomor dua.
Oleh karena itu, setiap pasangan harus bisa pintar-pintar saling memberi dan menerima dalam kebutuhan nomor dua ini. Pria butuh disentuh , sedangkan wanita butuh untuk selalu berkomunikasi dan berbagi dengan pasangannya. Inilah saatnya untuk menyadari bahwa wanita dan pria memang diciptakan untuk saling melengkapi satu sama lain. Kalau saya terjemahkan begini, wanita kasih seks untuk mendapatkan perhatian pria, sedang pria kasih perhatian untuak dapatkan seks. Dah klop kan hehe… (ini berlaku hanya untuk yang sudah menikah saja, yang belum segera susul)
3. KEINTIMAN SPIRITUAL menjadi kebutuhan wanita nomor tiga.
Wanita menginginkan dalam sebuah hubungan dengan pasangan harus tercipta bukan hanya secara daging, tapi secara spiritual juga. Wanita ingin pria yang dicintainya mampu menjadi imam dalam kehidupannya dan peduli terhadap nilai-nilai agama. Jika ini tercipta, maka pasangan yang menikah akan bisa setia terikat selamanya dengan Tuhan sebagai penyatu. JIka ini terjadi, maka dalam menghadapi masalah seberat apapun dimana manusia sudah kehabisan akal dan kehabisan cara untuk menghadapinya, maka Tuhanlah yang akan bertindak. Keintiman spiritual seperti ini juga menjadi kebutuhan oleh pria namun ada di posisi nomor lima.
4. Yang sama-sama dibutuhkan pria maupun wanita dinomor ini ialah DORONGAN dari pasangannya.
Pria dan wanita ingin pasangannya sama-sama menjadi motivator pertama dalam hidup pernikahannya. Sama-sama saling menguatkan, saling menopang dan memberi motivasi serta dorongan ketika ada yang mengalami masalah. Dorongan ini dibutuhkan untuk memberi pendampingan dan menunjukan bahwa dalam setiap keadaan apapun pasangan selalu ada disampingnya, bukan di tempat lain. Dorongan ibarat wanita dan pria sedang mendayung biduk kecil ditengah lautan yang luas. Sama-sama mendayung bukan satu orang yang mendayung.
5. Hal nomor lima yang paling penting bagi wanita ialah PERSAHABATAN.
Bagi pria, hal ini adalah nomor tiga terpenting dalam hidup mereka. Bagi pria apalagi dengan kehidupan saat ini, memiliki teman adalah hal yang sangat penting. Dengan berteman pria merasa memiliki hidup. Makanya jangan heran kalau banyak pria yang kadang memilih teman ketimbang pasangan setelah pernikahan di atas 3 tahun. Karena apa? Karena pria tidak mendapatkan teman bicara yang baik di rumah. Apa sebabnya? Mungkin wanitanya banyak fokus ke anak, teman wanitanya, orangtua, belanja, arisan, televise dan lain-lain. Eitss, wanita jangan marah dulu. Pria juga kadang begitu. Lebih sibuk dengan hobi, pekerjaan, travelling dan sebagainya. Alangkah baiknya jika wanita sebagai pasangan dapat berperan sebagai teman terbaik mereka. Tidak mengkritik atau menghakimi pasangan tanpa tedeng aling-aling. Bukankah sangat menyenangkan jika pasangan kita merupakan sahabat kita yang terdekat pula? Teman curhat terbaik, orang yang paling bisa dipercaya, orang yang paling mengerti dan orang yang paling bisa diandalkan dalam segala hal dan setiap waktu. Sedap benar dah kalau itu terjadi.
Kebutuhan dasar pria wanita di atas mungkin berbeda dengan apa yang kompasioner jalani. Kalau ada tambahan silakan ditambahi. Kalau ada ketidaksukaan mohon ditanggapi dengan bijak disertai alasannya. Sekali lagi saya baru 10 bulan menikah dan apa yang saya dapatkan di atas sedang saya praktekan dalam rumah tangga. Di tengah rutinitas pekerjaan, kami selalu sempatkan waktu minimal 30 menit untuk menghabiskan waktu berkualitas berdua saja. Entah sambil nonton, makan, diskusi sesuatu dan biasanya dilakukan waktu malam hari dan tak lupa berdoa untuk rumah tangga kami.
Ya itulah coretan saya pagi ini tentang rumah tangga kami. Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H