Lihat ke Halaman Asli

Rudi Mulia

Konselor

PHK: Mimpi Buruk Semua Karyawan, Buruh dan Pekerja

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia baru saja memperingati hari buruh yang jatuh pada hari Minggu kemarin tanggal 1 Mei 2011. Ribuan bahkan puluhan ribu buruh yang ada di Indonesia turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka dan juga tuntutan mereka kepada pemerintah. Seperti yang kita ketahui, bahwa nasib buruh di Indonesia tidaklah sebaik buruh-buruh yang ada di negara lain. Banyak hak mereka yang di"sunat" demi kepentingan keuntungan perusahaan. Salah satu masalah yang paling sering dialami oleh buruh adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Kalau kita selidiki, banyak hal yang bisa terjadi dengan orang yang mengalami PHK. Mulai dari kehilangan identitas diri sampai dengan kehilangan kendali diri. Bagi mereka yang merasa kehilangan kendali terhadap diri dan alam sekitarnya sebagai akibat dari kehilangan pekerjaan mungkin akan mengabaikan kesehatan fisik dan jiwa mereka. Ketika mereka kehilangan kontrol atas diri, itu akan membuat permasalahan baru. Masalah itu bisa berupa bentuk-bentuk kejahatan seperti: merampok, mencuri, menjambret dan aksi-aksi jahat lainnya.

Lalu bagaimana dengan mereka yang kehilangan identitas diri? Berikut beberapa hal yang bisa terjadi dengan orang yang terkena PHK:

1. Perasaan Loneliness (Kesepian)
Dalam buku Pastoral Konseling karangan Yakub Susabda dikatakan, Loneliness adalah pengalaman yang menyakitkan, dimana orang yang bersangkutan merasakan kekosongan jiwa sehingga tidak dapat lagi menikmati komunikasinya dengan orang lain. Ada beberapa kriteria kesepian menurut Yakub Susabda:

a.Emotional Loneliness : orang yang mengalami kegagalan atau tidak mampu membina hubungan yang intim dan berarti dengan sesamanya.

b.Social Loneliness : perasaan kesepian dan kekosongan jiwa yang timbul oleh karena merasa dirinya tidak berharga

c.Existential Loneliness : kesepian yang dialami olehmereka yang kehilangan pegangan hidupnya, kehilangan hubungannya dengan Allah sehingga hidupnya mengambang tanpa arah.

Jelas disini perasaan kesepian ini akan sangat mengganggu proses hidup mereka dan juga proses lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan perasaan kesepian mereka akan hidup dalam dunianya sendiri dan berpikir seolah-olah tidak ada lagi yang bisa membantu mereka.

2.Takut akan hari depan

Rasa takut bersifat alami. Namun bila ketakutan sudah berkuasa penuh atas diri orang itu akan sangat berbahaya. Demikian juga dengan orang-orang yang mengalami PHK. Mereka akan takut tentang masa depan mereka. Harapan rasanya sudah tidak ada bila yang di PHK sudah berumur 40-an tahun keatas. Bagaimana dengan keluarga, bagaimana dengan karir, bagaimana dengan hari tua, dan lain sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini akan muncul dengan sendirinya.

3.Inferiority (rasa rendah diri)

Inferiority adalah keadaan emosi yang dialami orang olehkarena berbagai sebab, yang mengakibatkan munculnya berbagai perasan yang negative seperti kegelisahan, insecure(tidak aman), inadequacy (tidak mampu), takut gagal, dan sebagainya. Perasaan ini sangat sering muncul bila tidak ada tindakan langsung untuk menolong mereka dalam menghadapi PHK.

4.Kehilangan iman

Saat menghadapi masalah berat bisa timbul luapan emosi dan muncul berbagai pertanyaan mengenai natur Allah dan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan iman. Pertanyaan yang sering muncul adalah “Dimanakah Allah?” pada saat-saat seperti ini datang kepada saya. Pengalaman di PHK bisa sangat sulit dan menyedihkan, dan menguji iman orang yang paling kuat sekalipun.

Banyak perasaan lainnya yang bisa muncul dalam kehidupan orang-orang yang terkena PHK. Namun biasanya perasaan-perasaan diatas sering muncul dalam kasus ini. Keluarga dimana salah satu anggotanya mengalami masalah ini harus segera mendapatkan pendampingan supaya mereka bisa bertahan dan memiliki planning kedepan sehingga mereka tidak larut dalam kesedihan

Semoga bermanfaat. Salam kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline