Thomas Hobbes (Inggris)
Hobbes hidup pada masa suasana perang di Inggris pada abad ke 17, perang yang dialami oleh kubu charles 1 yang merupakan seorang anarki dengan kubu parlemen. Peperangan ini di menangkan oleh kubu parlemen yang akhirnya Charles 1 di hukum gantung.Menurut Hobbes pengalaman perang berbahaya itu memberikan suatu pemikiran bahwa anarki adalah sebuah bencana kemanusiaan yang paling tragis dan kehidupan bermasyarakat adalah sebuah usaha yang sangat rapuh. Atas dasar pengalaman itu,
Hobbes sangat menyukai masalah-masalah sosial. Pada saat muda ia sudah menamatkan kulianya di Universitas Oxford dan kemudian menjadi dosen pribadi keluarga bangsawan Cavendish.
Pemikiran filsafat Hobbes banyak dipengarui oleh karya-karya klasik era renaisans. Dalam perjalanan hidupnya ia sempat berkontak dengan Galileo dan sempat menjadi sekretaris pribadi Francis Bacon. Dalam filsafat politik ia menerbitkan buku yang berjudul Levhiatan. Ia juga menulis Element Of Law dan sebuah proyk raksaa untuk membahas manusia, alam, dan masyarakat, berturut-turut.
Karena karya-karyanya, khususnya leviathan, Hobbes diaggap sebagai ateis yang jahat. Dia di benci semua golongan agama pada zamannnya. Meskipun demikian, kehidupan Hobbes menyangkal semua itu. Dia adalah orang yang sangat berbudi bahasa, toleran, dan mengabdikan hidupnya demi kemajuan ilmu pengetahuan.
KEMANDIRIAN FILSAFAT
Seperti Bacon, Hobbes berpendapat ilmu pengetahuan harus menjadi kekuasaan manusia untuk menaklukan alam kodrat. Pandangannya, filsafat tidak berurusan dengan ajaran-ajaran telogis. Yang menjadi objek penelitihan filsafat adalah objek-objek lahiriah yang bergerak beserta ciri-cirinya, atau dengan kata lain, objek-objek yang dapat dialami dengan tubuh kita. Kalau ada suatu substansi yang tak berubah-ubah, yaitu Allah, dengan juga substansi yang tak bisa diraba yaitu malaikat, roh dsb. Substansi seperti itu harus disingkirkan dari refleksi filsafat.
Berdasarkan pengandaian filsafat harus rigorus, Hobbes hanya mengesahkan empat bidang dalam filsafat. Yang pertama adalah geometri, yaitu refleksi atas benda-benda dalam ruang. Yang kedua adalah fisika, yaitu refleksi atas hubungan timbal balik benda-benda dan gerak mereka. Yang ketiga adalah etika, yang dewasa ini kita sebut psikologi, yaitu refleksi atas hasrat-hasrat dan perasaan-perasaan manusia dan gerak-gerak mentalnya.
Yang keempat adalah politik, yaitu refleksi atas institusi-institusi sosial. Keempat bidang ini saling berkaitan dalam filsafat. Kehidupan politik misalnya dianggap berhubungan dengan kehidupan mental yang pada gilirannya berkaitan dengan kehidupan fisik manusia. Menurutnya, masyarakat dan manusia bisa dikembalikan pada gerak dan materi dalam fisika.
PERINTIS MATERIALISME MODERN
Meskipun Hobbes berusaha menghancurkan metafisika tradisional, dia secara ironis masih bermetafisika. Hobbes mengandaikan bahwa kenyataan terakhir adalah kenyataan indrawi, yaitu kenyataan material yang bisa dialami. Cara Hobbes bermetafisika lain dari Filsuf abad pertengahan. Menurutnya, konsep allah sebagai penyebab kenyataan, oleh Hobbes dipandang lain, yaitu yang menjadi asas pertama kenyataan adalah materi dan gerak. Selanjutnya, Hobbes memandang konsep-konsep spiritual tidak relevan bagi filsafat, sebab tidak terdapat dalam pengalaman kita.