"Anything's possible. We are still a band, and we still might play again. We don't have anything scheduled right now, but you never know what the future will bring." RATM, L.A Rising Festival 2011| Rollingstone.com
Kabar gembira untuk kita semua. Pekan ini (18/05/2016), lini masa dikejutkan dengan kicauan dari official twitter Rage Againts the Machine (@RATM) yang berbunyi “Prophetsofrage.com dengan hastag #takethepowerback”
Singkat, sederhana namun bikin penasaran. Para fans seolah digiring untuk mengunjungi situs yang hanya terisi poster dan jam hitung mundur sampai 31 Mei 2016.
Spekulasi liar mulai muncul. Banyak yang bertanya-tanya, apakah Prophets of Rage merupakan ajang reuni RATM?, launching album baru? atau projek musik terbaru para personil RATM?
Di lain kesempatan dalam sebuah wawancara oleh sumber yang dikenal dekat dengan band mengatakan, bahwa dugaan semua penggemar salah. Ini bukanlah semacam reuni klasik. "Ini jauh lebih luar biasa dari sekedar reuni," ujarnya. Dia mengatakan projek ini akan mencakup beberapa anggota RATM dan juga termasuk pertunjukan musik live. (Sumber: art.klikpositif.com)
Dayung bersambut, 2 hari setelah kicauan pertama. Official twitter @RATM kembali mengabarkan kepada fans sekaligus memperkenalkan para anggota Prophet of Rage. Super grup Prophets of Rage merupakan gabungan antara Rage Againts the Machine (Tim, Tom & Brad) dengan Chuck D (Public Enemy) dan B-Real (Cypress Hill), minus sang vokalis Zack de La Rocha.
Sebelum menyatakan diri bubar pada tahun 2000, RATM sempat mengeluarkan album terakhir berjudul Renegades. Meski telah tertidur lama, Band yang dikenal dengan beberapa nomor andalan seperti Killing in the name, bullet in the head, guerilla radio dan testify ini masih tetap digandrungi para penggemarnya.
Para mantan anggota RATM kemudian membentuk projek musik baru, di antaranya; Zack de La rocha (vocal) membentuk One Day as a Lion dan ketiga anggota lainnya seperti Tom Morello (lead guitar), Tim Commerford (bass/backing vocals) dan Brad Wilk (drums), membentuk Audioslaves bersama dengan Chris Cornel.
RATM sempat berkumpul kembali pada tahun 2007 dalam rangka Tur keliling dunia, dan pada tahun 2011 mereka sempat manggung pada sebuah konser di Los Angeles. Tahun 2013, sempat terdengar isu bahwa Rage Againts the Machine akan reuni dan mengeluarkan album baru, tetapi sayangnya, sampai detik ini kabar tersebut belum terjadi.
Jika diingat kembali, RATM sangat berjasa mengenalkan muda-mudi era 90-an pada Karl Max, Mumia Abu Jamal, Malcom dan apapun yang berbau protes. Juga tentang relasi kuasa, kelas, kesetaraan hak, revolusi, serta tirani yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan.
Hari berganti hari, hitungan mundur kian mendekati. Entah suguhan apa yang nanti akan diberikan oleh Prophets of Rage, bagi para fans, menyimak kembali karya-karya RATM selain sebagai ajang pelepas rindu, juga merupakan cara terbaik agar tetap menjadi kritis.