Lihat ke Halaman Asli

IMRON SUPRIYADI

Jurnalis Tinggal di Palembang

Balai Bahasa Sumsel Akan Terbitkan Ensiklopedia Sastra Modern Sumatera Selatan

Diperbarui: 19 November 2015   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana Sarasehan Penyusunan Ensiklopedia Sastra Modern Sumatera Selatan, di Ruang Amran Halim Balai Bahasa Sumatera Selatan, Kamis, (19/11/2015). Dari kiri (Kepala Balai Bahasa Sumsel, Aminullatif, S.E, M.Pd, Dr Dora Amalia, Kabid Pengembangan di Pusat pengembangan dan Peelindungan, Badan Bahasa Jakarta, Dewi Puspita, Kasub Konservasi dari Pusat Pengembangan dan Perlindungan Badan Bahasa Jakarta, dan Dian Sulastri, M.Hum, Ketua Tim Penyusunan Ensiklopedia. (Foto.Dok.KabarSumatera.Com) "][/caption]

PALEMBANG, KOMPASIANA

Selama ini, masyarakat Sumatera Selatan seringkali kesulitan mencari data sastra. Tapi tahun depan hal itu tidak akan terjadi lagi. Sebab, tak akan lama lagi Balai Bahasa Sumatera Selatan segera menebitkan Ensiklopedia Sastra Modern Sumatera Selatan yang disusun 6 orang dari Balai Bahasa Sumatera Selatan, yaitu; Dian Sulastri, Erlinda Rosita, Budi Agung Sudarmanto, Yeni Mastuti, Sari Herleni dan Ery Agus Kurnianto.

Rencana penerbitan ini, terungkap pada Sarasehan Penyusunan Ensiklopedia Sastra Modern Sumatera Selatan, di Ruang Amran Halim Balai Bahasa Sumatera Selatan, Kamis, (19/11/2015). Pada sarasehan itu, dikupas tuntas tentang draf ensiklopedia yang disebut Penyair Anwar Putra (AP) Bayu masih perlu penyempurnaan. “Perlu ada follow up untuk penyempurnaan, bisa melalui FGD, dengan mengundang sejumlah pihak yang berkompeten untuk menambah data dalam buku ini,” ujarnya.

Sarasehan ini disebut oleh Kepala Balai Bahasa Sumsel, Aminullatif, S.E, M.Pd untuk memadukan antara materi teknis penyusunan dan validasi substansi lema ensiklopedia yang telah dikumpulkan tim-nya selama 2009-2014 di 15 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Pada kesempatan itu, Amin menyebutkan draf ensiklopedia yang akan diterbitkan Balai Bahasa Sumatera Selatan masih memerlukan masukan dan penguatan, sehingga dieprlukan masukna dari semua pihak. “Dengan begitu ketika buku ini terbit akan lebih sempurna dari sebelumnya,” tambahnya.

Sarasehan yang berjalan sekitar 3 jam ini sebagai bentuk ihtiar dalam menambah kancah kreatifitas ilmiah, terutama pendokumentasian, yang dinilai Dian Sulastri, M.Hum, Ketua Tim Penyusunan Ensiklopedia Sastra Modern di Sumatera Selatan dokumentasi masih perlu peningkatan.

“Setelah kami melakukan proses penelusuran data di sejumlah kota dan kabupaten di Sumsel, terutama berkaitan dengan penyusunan ensiklopedia ini, kami di lapangan menemukan banyak sumber data. Tapi setelah kami cross cek kembali ke lembaga yang lain, banyak data yang tidak terdokumentasi. Saya kira pendokumentasian di Sumsel perlu dimaksimalkan kembali, sehingga ke depan akan lebih baik,” ujarnya di sela-sela paparan draf ensiklopedia di hadapan puluhan para undangan.

Dian mengemukakan, proses penelusuran penyusunan ensiklopedia ini sudah dilakukan selama 5 tahun (2009-2014), meliputi 15 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Tahan awal 2009, tim yang dipimpinnya menggali data di Kabupaten Ogan Ilir, OKI dan Kota Prabumulih. Tahun 2010 di Kabupaten Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam juga di Palembang. “Tahun 2011, sementara Balai Bahasa konsentrasi pada bidang lain, misalnya penguatan pemahaman bahasa, sehingga pada tahun 2011, pengumpulan data kami hentikan sementara. Baru kemudian dilanjutkan di tahun 2012 di Lubuk Linggau, Musi Banyuasin dan Musi Rawas, di tambah Kota Palembang,” tambahnya.

Tahun 2014, tim Balai Bahasa kembali menelusuri data ke Kabupaten OKU, OKU Selatan dan OKU Timur. “Dan tahun 2015 kami ke Kabupaten Muara Enim, Banyuasin dan juga penambahan data dari Palembang. Dari data yang kami kumpulkan, sebenarnya bisa lebih banyak dari apa yang ada dalam draf itu. Tapi setelah kami teliti, ada beberapa lembaga atau figur yang harus kami cansel, karena menurut kami tidak masuk dalam kriteria,” ujarnya.

Dian mengakui, draf ensiklopedia yang disusun bersama tim-nya masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran dari semua pihak menjadi hal penting. Hal ini sebagai masukan dan berbaikan buku yang akan diterbitkan. “Kami mengakui, hasil kerja kami belum sempurna, masih perlu penguatan dan penambahan data. Kami punya keterbatasan dalam penelusuran data di Sumatera Selatan, sehingga kami memerlukan masukan dan tambahan informasi untuk penyempurnaan buku ini,” ujar kandidat doktor Universitas Islam Negeri Raden Fatah ini.

Pada kesempatan itu, Dr Dora Amalia, Kabid Pengembangan di Pusat pengembangan dan Peelindungan, Badan Bahasa Jakarta menjelaskan teknis penyusunan buku ensiklopedia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline