Lihat ke Halaman Asli

Ini Keadaan Pedagang Pasar Johar, Setelah 10 Tahun Terbakar

Diperbarui: 24 Juni 2024   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Johar Bagian Selatan yang tampak sepi pengunjung, Jumat (7/6/2024)Foto: Dhesti Qorita Ayun

SEMARANG---Pedagang Pasar Johar Baru di Semarang mengeluhkan kondisi pasar yang sepi setelah mereka pindah dari lokasi relokasi pasar karena peristiwa kebakaran 10 tahun silam. Kobaran api muncul di salah satu kios pakain di blok F yang kemudian menjalar ke kios-kios lainya pada Sabtu, 9 Mei 2015.

Aksi si jago merah tersebut menghanguskan seluruh kios yang terdapat di kompleks Pasar Johar, bahkan kebakaran tersebut juga merembet ke Pasar Yai Baru yang tak jauh dari lokasi Pasar Johar. Kerugian akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai lebih dari Rp 300 miliar dan membuat banyak pedagang merugi. 

Akibat peristiwa itu Pemerintah Kota Semarang harus merelokasi pasar menuju beberapa titik, salah satunya berada di sekitar halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAT) sembari menunggu proses renovasi Pasar Johar rampung. Proses renovasi Pasar Johar dimulai pada 2017 dan selesai pada 5 Februari 2022. Berdasarkan penelusuran dari Laboratorium Forensik Polri Semarang kebakaran diduga terjadi akibat adanya hubungan arus pendek listrik.

Meskipun renovasi telah selesai, dalam kurun waktu tahun tersebut masih banyak pedagang yang enggan untuk berpindah dari lokasi relokasi. Lokasi relokasi yang mereka tempati sudah nyaman. Selain itu, mereka khawatir terhadap turunnya pemasukan mereka apabila pindah ke lokasi pasar yang telah direnovasi.

Meskipun saat ini Pasar Johar telah direnovasi dan direvitalisasi sedemikian rupa, banyak pedagang yang telah berpindah merasa kehilangan pembeli, Salah satu yang mengalami kondisi demikian adalah Marsidi (50). 

"Pasar sini masih sepi, tidak seperti dulu, kalau di lokasi relokasi dekat Masjid Agung Jawa Tengah masih banyak pembeli sehingga banyak yang gak mau pindah kesini karena sepi," tutur Marsidi saat diwawancarai pada Jumat (7/6/2024).

 Enggannya pedagang untuk berpindah ke Pasar Johar Baru juga dapat dilihat dari masih banyaknya ruko ataupun kios yang kosong. Padahal pasar ini telah direnovasi dan direvitalisasi sedemikian rupa. Misalnya, penambahan lantai untuk aktivitas perdagangan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), hingga aktivitas ekonomi berbasis budaya seperti perdagangan batik hingga penjualan cinderamata khas Semarang. 

   

Sugiarti (56) ketika berbicara mengenai sepinya Pasar Johar Baru pada Jumat (7/6/2024)Foto: Dhesti Qorita Ayun

Hal yang sama juga dituturkan oleh Sugiarti (56). Menurutnya minat masyarakat untuk berbelanja di Pasar Johar Baru cenderung menurun. Ini menjadi salah satu faktor turunnya pendapatan pedagang di Pasar Johar seperti yang dialaminya. Ia juga mengeluhkan penataan di lokasi Pasar Johar yang telah direnovasi kurang nyaman dengan luas masing-masing kios yang terbilang sempit dan kecil, padahal sebelum adanya renovasi pedagang mendapatkan ruko-ruko atau kios-kios yang cukup luas. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline