Lihat ke Halaman Asli

Kabar Bali Terkini

Kebar Terkini Dari Bali

Kupas Tuntas Cara Berjualan Digital, Dosen STIKI Latih Pengrajin Tenun Songket di Desa Jinengdalem

Diperbarui: 3 Juli 2021   14:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupas Tuntas Tata Cara Berjualan berbasis Digital, Dosen STIKI latih Pengrajin Tenun Songket Di Desa Jinengdalem Buleleng Bali

Buleleng - Dalam rangka meningkatkan omset pemasaran dan branding produk kerajinan tangan  berupa Tenun Songket khas Jineng dalem Buleleng sekelompok dosen muda STIKI Indonesia yang terdiri dari, I Nyoman Tri Anindia Putra, S.Kom., M.Cs., Putu Wirayudi Aditama, S.Kom., M.Kom. ,Ida Bagus Gede Sarasvananda, S.Kom., M.Cs. , Ketut Jaya Atmaja, S.Kom, M.Kom., dan I Made Dwi Putra Asana,S.Kom.,M.T. menyelenggarakan pelatihan komprehensif kepada salah satu pengusaha kecil dan menengah Songketku Jinengdalem yang berdomisili di desa Jinengdalem Buleleng Bali. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan sejak Maret 2021 dan berakhir pada 30 Juni yang lalu.


Pelatihan yang dikemas dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat (PKM) Skema Stiki Social Engagement, terdiri dari beberaopa jenis kegiatan, seperti sharing knowledge terkait teknologi saat ini yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mitra terkait besarnya dampak teknologi dalam memasarkan suatu produk kerajinan tangan, rebranding logo yang bertujuan untuk meningkatkan daya Tarik pembeli dalam membeli produk tenun songket milik pengrajin, serta manfaat website yang bertujuan untuk memasarkan produk mitra.


Seperti diketahui bahwa di desa Jineng dalem belum ada sentuhan teknologi yang menunjang produk dapat dipasarkan secara luas, sehingga pelatihan ini berpeluang besar dalam meningkatkan penjualan khususnya bagi pengerajin setempat.
Komang Suarmini selaku pengrajin tenun songket jinengdalem Buleleng Bali, menyatakan bahwasannya selama ini pihaknya tidak pernah mampu berjualan secara langsung kepada pembeli yang berasal dari luar daerah, pasti pembelinya adalah pengepul kain tenun songket yang ada di desa setempat sehingga harganya menjadi relatif murah. Namun dengan adanya pelatihan pemasaran produk secara digital pihaknya dapat secara langsung menjual kain tenun songketnya secara langsung tanpa perantara.


Selaku perwakilan penyelenggara kegiatan I Nyoman Tri Anindia Putra, S.Kom., M.Cs. menyatakan bahwa sumber dana dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut dari Hibah Internal STIKI Indonesia Skema Stiki Social Engagement 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline