Tabanan - Permasalahan penanganan sampah rumah tangga nampaknya menjadi permasalahan yang klasik dihadapi oleh sebagian Besar Desa di Provinsi Bali. Rendahnya kesadaran akan memilah dan mengelola sampah berbasis sumber merupakan salah satu penyebabnya. Masyarakat masih belum terbiasa untuk melakukan pengolahan sampah secara mandiri dan sederhana.
Demikian halnya yang terjadi di Desa Kukuh Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Pemerintah Desa Kukuh mengakui bahwa permasalahan pengelolaan sampah berbasis sumber masih menjadi tantangan dalam rangka menuntaskan masalah persampahan. Menyikapi hal tersebut, Perbekel Desa Kukuh I Nyoman Widhi Adnyana, S.Kom.,M.Pd berkomitmen untuk menuntaskan permasalahan sampah di Desa Kukuh dengan cara mengolah dan memilah di Sumber. "Desa Kukuh secara pelan tapi pasti akan menuju pengelolaan sampah berbasis sumber. Hal yang akan kita lalukan pertama adalah menyadarkan masyarakat dulu agar memahami bahwa sampah dan kebersihan itu adalah tanggung jawab bersama. Dari pemahaman ini kami yakin secara berantai masyarakat akan terbiasa untuk saling mengingatkan akan pentingnya bersama-sama menangani masalah sampah" Ucap Widhi.
Tidak hanya sekedar komitmen, Perbekel Widhi Adnyana juga telah melakukan pendekatan dengan para stakeholder dalam rangka mempersiapkan pengelolaan sampah berbasis sumber khususnya bagi rumah tangga. Terbukti pada Rabu (26/2) pagi, Perbekel Desa Kukuh di dampingi para Kepala Kewilayahan bertatap muka dengan Akademisi Ir. I Gede Sutapa, M.P yang sekaligus sebagai praktisi dalam Pertanian dan Peternakan. Dalam pertemuan tersebut, Perbekel Desa Kukuh menyampaikan keinginannya kepada Gede Sutapa untuk membantu memberikan cara-cara sederhana dan mudah kepada masyarakat Desa Kukuh dalam mengolah Sampah Rumah Tangga menjadi "barang" bermanfaat.
"Saya memohon bantuan kepada Pak Gede dengan keahliannya yang tidak saya ragukan lagi terkait pengolahan sampah jadi kompos untuk rumah tangga secara sederhana dan tepat guna. Jadi dalam pertemuan tersebut Pak Gede Sutapa bersedia dan berkomitmen bersama kawan-kawannya yang lain dari Universitas Warmadewa untuk membantu kita di Desa Kukuh dalam melatih masyarakat secara terpola dalam pengolahan sampah berbasis sumber menjadi kompos dan lainnya melalui program pengabdian masyarakat ".
Menurut rencana, pelaksanaan kegiatan pelatihan pengolahan sampah berbasis rumah tangga ini akan dilaksanakan pada awal bulan Maret 2020 dengan tahap pertama melibatkan kader PKK Desa Kukuh. Nantinya program cara mengolah sampah rumah tangga ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan dan terstruktur. (Kbt/tim)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H