Lihat ke Halaman Asli

Menjaga Budaya Bali Harus Dimulai dari Bahasanya

Diperbarui: 2 Mei 2018   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto: Cok Ibah (calon bupati Gianyar tahun 2018)

Cok Ibah yang merupakan Calon Bupati Gianyar nomor urut 1 berpasangan dengan Gek Rani pada paket Kerthamaha.  Sepak terjang Cok Ibah memnag tidak bisa diragukan lagi. Sempat selama 1 periode menjabat sebagai wakil daerah di DPRD Gianyar, dn juga menjabat sebagai wakil daerah di DPRD Provinsi membuat sosok Cok Ibah memiliki pesona kepemimpinan yang baik. Tidak hanya itu, pengalaman Cok Ibah yang pernah menjadi Bendesa Adat selama 2 peruode juga menghantarkn Cok Ibah menjadi sosok mengerti tentang keinginan dan pola pikir masyarakat di pedesaan. 

Kentalnya kebudayaan yang dimiliki oleh Bali juga turut menjadi perhatian Cok Ibah semasa ia menjadi anggota DPRD tingkat Provinsi lalu. Cok Ibah tergabung dalam Panitia Khusus atau pansus Bahasa Bali yang bertujuan untuk membuat regulasi terkait menjaga dan melestarikan bahasa Bali di daerah sendiri. "Bahasa Bali itu kan bahasa Ibu, jadi wajib dijaga. Tanpa bahasa kita di Bali mau ngomong pakai apa? Bahasa penting unfuk melancarkan komunikasi masyarakat disini (Bali: read) dan kita juga wajib memperkenalkannya" tutur Cok ibah. 

Pansus Bahasa Bali yang diikuti oleh Cok Ibah tersebut merupakan salah satu bentuk perjuangan Cok Ibah untuk mempertahankan kebudayaan Bali, salah satunya ialah Bahasa Bali. Dengan adanya regulasi yang di bentuk oleh Pansus Bahasa Bali, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih peduli dan mencintai bahasa lokal. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline