Lihat ke Halaman Asli

Mirdayanti Amir

Mirdayanti

PLN Di Sumbar Saat Ini Nyebelin Buangeet

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Rasanya ingin bulan Ramadhan terus, selain semua ibadah ditingkatkan pahalanya, selama bulan Ramadhan listrik hidup teruuus. Mungkin takut juga mengganggu ibadah orang yang mau tarawih, sahur atau tadarusan. Selama lebaran empat hari saya tidak di rumah karena mudik. Tapi di kampungpun yang beda daerah tingkat dua dengan tempat tinggal saya, keadaannya sama, listrik byar pet.

Kemudian balik ke rumah lagi, saya menemukan listrik mati secara teratur selama 2 jam tiap hari. Waktunya tidak sama, kadang pagi, kadang siang kadang sore, tapi tidak pernah lewat magrib, tidak pernah Subuh. OK lah, kami bisa menerima, kami siap-siap memenuhkan tangki air, karena air dipompa dengan listrik, memenuhkan bak-bak di kamar mandi. Pokoknya siap-siap dengan segala hal yang memakai arus listrik.

Seminggu terakhir ini, PLN makin ngelunjak. Mati 3 x sehari..! Pagi, siang, malam, masing-masin selama 2 jam. Jadi seharian bisa enam jam,kadang lebih tanpa listrik. Berbagai status di FB yang mencaci maki PLN.

“ Kayak jadwal minum obat nih mati lampunya”

” Kalau rasanya ga mampu nyuplai listrik untuk masyarakat, pasang bendera putih aja !”

“Sempurna, udah hujan, mati lampu pula!”

Itu sih masih manis-manis bunyinya, yang memaki, mencaci,carut-marut juga banyaak. Dan hal itu merata di seluruh Sumatera Barat, plus Riau dan Jambi.

PLN, sebenarnya ada apa siiih?

Katanya debit air danau Singkarak dan danau Maninjau gak mencukupi untuk jadi sumber energi. Iyakah ? Kata yang lain, untuk Sumbar aja energinya gak cukup, dibagi pula ke propinsi tetangga. Benarkah ? Sebagai konsumen yang tidak pernah nunggak bayaran, yang memakai listrik seperlunya, yang penting mematikan yang tidak penting, pokoknya saya hemaat sekali dalam pemakaian listrik. Bahkan lampu ruang tamu cuma hidup kalau ada tamu, maka tentu saja saya mengharapkan pelayanan prima. Inginnya saat cape pulang banting tulang, di rumah ingin mandi lalu selonjoran sambil nonton TV sebentar. Kalau tidak ada acara TV yang menarik, mau internetan, membaca novel, main game, atau periksa PR anak. Semua itu jadi batal saat listrik mati. Tiap hari ngomel, kan nambah dosa.

Jadi, para kompasianer yang pegawai PLN, atau bahkan pejabat PLN, bisakah menjelaskan pada saya sebetulnya ada apa ? Bisakah menjanjikan pelayanan maksimal ? Please..Please..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline