Lihat ke Halaman Asli

Pemuda dan Ancaman Hidrometeorologi

Diperbarui: 9 Desember 2021   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Salah satu tantangan yang terbesar yang erat kaitannya dengan perubahan iklim adalah permasalahan bencana hidrometeorologi. Bencana Hidrometeorologi adalah bencana yang berdasarkan pada parameter-parameter meteorologi, seperti suhu udara, tekanan udara, angin, dan kelembaban udara. Di Indonesia, frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi termasuk tinggi dan menyebabkan kerugian yang signifikan bagi pemerintah dan masyarakat. Sebanyak 2.925 Bencana Alam Terjadi Pada 2020 di Tanah Air dan Bencana Hidrometeorologi Mendominasinya.

 Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat menyusul fenomena perubahan iklim dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem. Kekeringan, Banjir, Badai, Kebakaran hutan, El Nino, La Nina, Longsor, Tornado, Angin puyuh, topan, angin puting beliung, Gelombang dingin, Gelombang panas, Angin fohn (angin gending, angin brubu, angin bohorok, angin kumbang) adalah beberapa contoh bencana Hidrometeorologi.

Beberapa pemicu terbentuknya bencana hidrometeorologi yaitu :

1. Pergantian Hawa serta Cuaca Ekstrem

Musibah yang terjalin paling utama di Indonesia kerap sekali diakibatkan terdapatnya pergantian cuaca serta hawa secara tiba- tiba serta ekstrem. Pergantian hawa serta cuaca yang terjalin menimbulkan sebagian akibat kurang baik untuk sebagian wilayah semacam yang kerap terjalin di Indonesia. Sebagian cuaca ekstrem semacam kemarau panjang menimbulkan kekeringan, serta pula bila hujan rimbun terjalin dalam waktu lama dapat menimbulkan musibah banjir serta pula tanah longsor.

2. Pergantian Tekanan Hawa yang Mendadak

Perihal ini dapat menimbulkan musibah angin puting beling serta angin besar yang yang lain. Angin dikategorikan beresiko bila angin tersebut mempunyai kecepatan 62km/ jam ataupun lebih. Angin dengan kecepatan yang besar ini diakibatkan sebab terdapatnya pergantian tekanan hawa serta didukung oleh cuaca yang terjalin lagi ekstrem. Angin ini sangat berpotensi buat mengganggu, serta pula mengecam korban jiwa dari penduduk yang terdapat di dekat peristiwa.

3. La Lina serta El Nino

Pemicu musibah hidrometeorologi yang lain paling utama di Indonesia merupakan La nina serta El nino. 2 akibat utama merupakan kekeringan serta terbentuknya banjir sebab curah hujan yang besar. El nino yang mempengaruhi terhadap kekeringan di Indonesia sebab dengan terdapatnya angin ini curah hujan di dekat indonesia jadi menurun serta terkadang menimbulkan kekeringan panjang.

La nina yang mempengaruhi terhadap curah hujan besar di Indonesia serta menimbulkan kota, wilayah yang tidak mempunyai resapan yang bagus hendak terserang banjir. Tidak hanya itu ditambah dengan cuaca ekstrim menaikkan sebagian lagi musibah yang dapat terjalin semacam tanah longsor serta pula angin puting beliung

4. Aspek Pemicu Lainnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline