Bermula dari keresahan pembudidaya ikan di Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, terkait harga pakan yang tinggi, mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University mengadakan program “Si Kecil Maggot” guna memberdayakan masyarakat dalam memanfaatkan potensi desa dan meminimalisir pengeluaran untuk pakan ikan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya.
Pada Minggu (9/7/2023) mulai pukul 10.00 WIB, Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB University Desa Karanganyar, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu telah melaksanakan kegiatan “Si Kecil Maggot” dengan memberi penyuluhan mengenai kandungan nutrisi, manfaat dan kelebihan maggot BSF (Black Soldier Fly) sebagai pakan, serta edukasi budidaya maggot oleh Pak Sugiarto sebagai pelaku budidaya maggot.
Kegiatan ini bertujuan mengedukasi dan mengajak para petambak menggunakan pakan alternatif maggot yang memiliki keunggulan kandungan protein 6-30% lebih tinggi dan harga lebih terjangkau dari pakan pada umumnya, mengingat kandungan protein pada pakan sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan.
"Si Kecil Maggot" tidak hanya membantu pembudidaya ikan saja, namun dapat pula membantu warga dalam melakukan pengolahan sampah organik, penyediaan pakan ternak terjangkau, serta membantu masyarakat yang memiliki modal terbatas guna memulai usaha. Selain itu, program ini dapat memupuk kesadaran masyarakat bahwa pemanfaatan maggot merupakan hal yang menguntungkan, seperti misalnya dalam pembuatan minyak maggot, tepung maggot, hingga maggot kering karena memiliki nilai jual yang tinggi.
Program ini mengundang banyak respon positif dari para pembudidaya, salah satunya Pak Jaelani, yang mengungkapkan bahwa “Saya tertarik dengan maggot ini karena selain memanfaatkannya sebagai pakan ikan, saya juga ingin berbudidaya langsung dan menjadikannya sebagai peluang bisnis. Namun, saya masih bingung dengan target pasar dan pemasarannya, apakah ada solusi terkait pemasarannya?”. Pertanyaan tersebut mendapat jawaban yang menjanjikan dari Pak Sugiarto selaku narasumber, “Untuk pemasaran, sebenarnya maggot ini cukup luas, misalnya ke pembudidaya ikan dan unggas, selain itu jika memang di Desa Karanganyar benar-benar menjadikan maggot sebagai suatu usaha perekonomian dan memiliki jumlah produksi yang besar, maka saya bisa membantu untuk pemasarannya, namun saya sarankan para pembudidaya atau warga yang tertarik dengan maggot mempelajari prakteknya dalam 1 siklus terlebih dahulu, karena tidak semua siklus bisa berjalan dengan lancar dalam sekali percobaan”.
Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB, berharap kegiatan "Si Kecil Maggot" dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Karanganyar dalam membangun perekonomian secara mikro serta meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan dan udang. Kemudian, warga yang tertarik berbudidaya maggot, difasilitasi dengan penyediaan kandang lalat berukuran 2 x 1 x 2 meter, wadah budidaya, maggot pembesaran, penggiling buah, maggot pre-pupa, botol semprotan, dan maggot pre-pupa. Bantuan fasilitas ini merupakan keberlanjutan program "Si Kecil Maggot" guna meningkatkan minat masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H