Bukan tidak bersimpati kepada para korban penembakan yang terjadi di Selandia Baru pagi tadi, saya menganjurkan para netizen untuk berhenti mengunggah status seputar penembakan tersebut. Cukuplah berdoa di dalam hati semoga para korban diberikan kekuatan dan kesembuhan. Bagi korban meninggal, semoga khusnul khotimah, syahid dan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah Swt. Bagi keluarga korban, semoga diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan. Kita semua tentu berduka. Ini adalah kejahatan kemanusiaan. Harus dihentikan.
Cara menghentikan kaum teroris adalah dengan tidak menyebarluaskan informasi seputar tindak kekerasan yang mereka lakukan. Sebab, penyebarluasan itulah yang sesungguhnya mereka inginkan. Sejatinya, mereka ingin menciptakan ketakutan di masyarakat untuk menekan penguasa dan memengaruhi kebijakan pemerintah, agar memihak kepada kepentingan mereka.Caranya adalah dengan melakukan tindakan brutal, melakukan pembunuhan massal, dan lalu menyebarkannya di berbagai media, baik media massa maupun media sosial.
Perlu kita sadari bahwa teroris selalu melancarkan aksinya di tempat-tempat yang mudah diliput. Ini dimaksudkan untuk menarik perhatian masyarakat. Apapun alasan para teroris, intinya adalah mereka ingin diperhatikan. Mereka ingin diketahui aksinya, dan bahkan ingin diakui keberadaannya. Karena itu, kita harus cermat memahami bahwa dengan mengungkapkan rasa simpati secara terbuka di media sosial, tanpa kita sadari, sesungguhnya kita telah membantu para teroris untuk melancarkan aksinya. Waspadalah.
Yang perlu kita lakukan adalah membantu pemerintah untuk memberantas teroris dengan cara melaporkan segala tindakan yang mencurigakan. Laporkan kepada pihak yang berwenang, agar segera ditangani. Percayakan penyelesaiannya kepada aparat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H