Lihat ke Halaman Asli

Escape to Madagascar - Prologue -

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Morondava

Madagascar, sebuah pulau kecil lepas tenggara benua Afrika yang konon pernah di dihijrahi oleh nenek moyang kita pada jaman dahulu kala. Pulau kecil yang namanya menjadi terkenal karena  dijadikan sebagai judul film animasi yang cukup sukses di kancah perfilman dunia. Madagascar, tempat tugas Ayah saya yang terakhir sebelum purna tugas. Inilah alasan utama mengapa keluarga saya bisa sampai di negri 'antah berantah' ini. Ya, literally in the middle of nowhere. Bukan dalam konotasi yang buruk lho ;) tapi ya kalau dilihat di peta kan memang beneran jauh dari Indonesia. Perjalanan yang cukup panjang ini membawa nostalgia akan perjalanan-perjalanan dahulu. Bandara-bandara internasional,duty free serta lorong menuju ke dan interior pesawat terbang menjadi begitu familiar. Sering terlintas, mungkin rumah kami sebenarnya di jalan. Namun, pada sisi yang lain, perjalanan juga sekaligus mengingatkan bahwa kehidupan itu sendiri adalah temporer, hanya numpang minum. Malah menjajal jadi filsuf begini, mari kembali ke topik ;) Rute yang kami ambil adalah dari Jakarta - Singapur - Mauritius -Madagascar. Di Singapur transit selama hampir 2 jam dan perjalanan ke Mauritius memakan waktu kurang lebih 7 jam. Jujur, karena dapat pesawat yang 'lebih tua', in flight entertaintment-nya bisa dibilang kurang memadai dan pilihannya terbatas. Alhasil, saya pribadi malah lebih banyak tidur atau membaca buku. Begitu sampai di Mauritius, kita dapat jatah menginap di hotel Le Suffren karena penerbangan ke Madagascar sudah tidak ada. Perjalanan kembali dilanjutkan esok harinya pada penerbangan jam 13.30 waktu setempat. Pada jam yang sama (13.30 - karena zone waktunya beda 1 jam dengan Mauritius), keluarga kami akhirnya tiba di Madagascar. Sinar matahari cukup terik namun udaranya tidak lembab (cenderung kering) seperti di Indonesia. Setelah urusan imigrasi (passport dkk) selesai, kami diantar ke apartement hotel di dekat tengah kota. Di apartment hotel ini, kami akan tinggal selama kurang lebih 2 bulan sampai barang-barang dari Indonesia datang. Begitu barang datang dan kami dapat rumah sewa, kami akan pindah lagi. Melelahkan dan menyenangkan memang. :) Karena faktor-faktor tertentu, saya dan adik saya tidak dapat tinggal terlalu lama di sini. Namun, mungkin dalam waktu yang bisa dikatakan tidak terlalu dekat, kami berdua akan kembali. Banyak hal dari Madagascar yang belum kami jelajahi. Selama beberapa hari di Antanarivo, banyak hal yang saya temui yang tidak bisa saya ceritakan lengkap dalam satu post. Maka dari itu, pengalaman-pengalaman tersebut akan saya ceritakan pada post-post selanjutnya.

Selamat menikmati seri tulisan tentang Madagascar ^^ *Ada kemungkinan beberapa post dalam seri ini akan saya tulis dalam Bahasa Inggris, tergantung mood sebenarnya ;D, keep reading ya ;D

--------------------------------------------------------------

Catatan-catatan selama kurang lebih 3 minggu di Madagascar (20 April 2011 - 10 Mei 2011)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline