Lihat ke Halaman Asli

Lebih Baik Padam daripada Pudar

Diperbarui: 11 Maret 2023   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Cerita Lebih baik padam dari pada pudar ini adalah salah satu karya dari Ika Septi cerita ini termasuk dalam kategori cerpen remaja, cerpen sedih yang diterbitkan pada 8 juni 2018

Cerita ini menceritakan tentang kehidupan seorang remaja / pelajar yang menempati sebuah kos kosan baru yang ia tempati, pertama kalinya Bianca menginjakkan kaki di sini semua orang menyambutnya dengan hangat terkecuali Sean. Menurut Bianca, Sean itu adalah orang yang anti sosial. sean ini memiliki penampilan yang cukup menarik perhatiannya, bahkan gesturnya dan suaranya juga. Sean itu tidak kidal, namun ia belajar memainkan gitarnya menggunakan tangan kiri, ya kidal. suatu hari saat membuka pintu kamarnya lebar-lebar ia mempersilahkan Bianca masuk dengan sopan dinding kamar dipenuhi dengan poster Dewa ada beberapa gitar yang menggantung dan kumpulan CD dan juga kaset yang tertata rapi di meja. beberapa Minggu hari ini biar kata pernah melihat Sean biasa akan menghilang Ditelan Bumi rupanya kesedihan ini membuatnya enggan untuk menyapa dunia. Libur semester telah usai dengan ringan aku melangkahkan kakiku menuju kamarnya, Bianca terkejut karena ada selembar peta kuning di dalam rumah sewaan ternyata 2 hari lalu saya entah banyak oleh Pak Rusli di kamarnya aku menggelengkan kepalaku dan tak percaya ada rasa kehilangan dan kecewa di dalam hati Bianca. baru sadar mengenalnya namun kini dia telah pergi untuk selamanya

Pengalaman cerita tersebut bahwa kesedihan yang dialami di masa lalu dan menjadikan sebuah pembelajaran untuk kedepannya agar kehidupan menjadi lebih baik dan menguasai sebuah rasa takut di masa lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline