Lihat ke Halaman Asli

Juwita

Penulis Lepas "_"

Stop Cat Calling: Memahami Dampak Negatif dan Mengambil Tindakan

Diperbarui: 4 Mei 2024   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia




Pelecehan verbal atau yang lebih dikenal dengan istilah "cat calling" telah lama menjadi masalah serius yang dihadapi oleh banyak individu, terutama perempuan, di berbagai belahan dunia. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik yang terlihat, namun dampaknya bisa sangat merusak bagi kesejahteraan psikologis dan emosional korban. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami dengan lebih dalam tentang fenomena ini, serta mengambil tindakan nyata untuk menghentikannya.

 Apa Itu Cat Calling?

Cat calling adalah tindakan non verbal yang mencakup berbagai bentuk komentar kasar, whistle, atau bahkan tatapan yang tidak senonoh yang ditujukan kepada orang lain di ruang publik. Tindakan ini biasanya berlangsung secara spontan dan tanpa izin dari penerima, dan seringkali digunakan untuk memperlihatkan ketidaksetujuan terhadap penampilan atau perilaku seseorang.

Siapa sih pelaku dari Cat Calling ini ?

Pelaku cat calling bisa berasal dari berbagai latar belakang dan memiliki beragam motif. Namun, secara umum, mereka cenderung memperlihatkan perilaku ini sebagai bentuk ekspresi kekuasaan, dominasi, atau sekadar mencari perhatian. Berikut adalah beberapa profil yang mungkin dimiliki oleh pelaku cat calling:

1. Individu yang Kurang Pendidikan

 Beberapa pelaku cat calling mungkin kurang mendapatkan pendidikan atau tidak memiliki kesadaran akan pentingnya menghormati orang lain. Mereka mungkin telah terpapar dengan budaya yang meremehkan perempuan atau memperkuat norma sosial yang membenarkan tindakan seperti cat calling.

2. Pria yang Mengalami Kekurangan Dukungan Sosial atau Emosional

Beberapa pria yang terlibat dalam cat calling mungkin mengalami kekurangan dukungan sosial atau emosional, dan mereka menggunakan perilaku tersebut sebagai cara untuk mengekspresikan kebingungan atau frustrasi mereka.

3. Individu yang Ingin Menguji Batas-batas Sosial

Ada juga pelaku cat calling yang melakukan tindakan tersebut untuk menguji batas-batas sosial atau mencari sensasi. Mereka mungkin percaya bahwa melakukan cat calling adalah cara untuk "membuktikan maskulinitas" atau "menunjukkan keberanian".

4. Individu yang Tidak Menyadari Dampaknya

Beberapa pelaku cat calling mungkin tidak sepenuhnya menyadari dampak negatif yang ditimbulkannya bagi korban. Mereka mungkin beranggapan bahwa komentar atau perilaku mereka hanya sebagai lelucon atau pujian, tanpa menyadari bahwa hal itu dapat membuat orang lain merasa terintimidasi atau terancam.

5. Individu yang Terpengaruh oleh Budaya Populer atau Media Sosial

 Budaya populer dan media sosial sering kali memperkuat pandangan yang meremehkan terhadap perempuan dan menggambarkan cat calling sebagai sesuatu yang normal atau bahkan diinginkan. Pelaku cat calling yang terpengaruh oleh narasi ini mungkin merasa bahwa tindakan mereka adalah sesuatu yang sah atau pantas dilakukan.

Dampak Negatif Cat Calling

Meskipun terkadang dianggap sebagai hal yang sepele atau bahkan dianggap sebagai bentuk pujian, cat calling memiliki dampak yang sangat merusak bagi korban. Beberapa dampak negatif dari cat calling antara lain:

1. Merasa Tidak Aman

Cat calling menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi korban, membuat mereka merasa terintimidasi dan tidak nyaman di ruang publik.

2. Menyebabkan Stres dan Kecemasan

 Korban cat calling seringkali mengalami stres dan kecemasan sebagai respons terhadap pengalaman tersebut. Mereka mungkin merasa diawasi atau dievaluasi secara tidak pantas oleh orang lain.

3. Mengurangi Kepuasan dengan Diri Sendiri

 Cat calling dapat mengganggu persepsi diri korban, membuat mereka merasa tidak nyaman dengan penampilan atau identitas mereka sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline