Lihat ke Halaman Asli

Bayang Purnama di Mata Ayah

Diperbarui: 7 Januari 2025   20:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam teduh malam yang tak berbatas,

Ayah berdiri, teguh di batas alas.

Matanya memendam bayang rembulan,

Cahaya lembut di garis harapan.

Langkahnya berat, kisahnya senyap,

Namun sinarnya tak pernah lenyap.

Di balik lelah, ada doa terucap,

Membingkai cinta dalam harap.

Bayang purnama menari di matanya,

Seperti janji yang tak pernah sirna.

Ia menggenggam waktu dengan hening,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline