Lihat ke Halaman Asli

Denting Sunyi di Bawah Langit Kaca

Diperbarui: 3 Januari 2025   05:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di bawah langit kaca yang pucat membisu,
Denting sunyi bergetar dalam waktu,
Bulan menggantung, redup dan beku,
Menyulam bayang di kanvas biru.

Angin melukis rindu yang samar,
Menyentuh daun, memecah gemetar,
Suara hati mengalir gemilang pilar,
Namun hilang, terserap hening nan lapar.

Bintang berpendar, malu dan fana,
Menyimpan rahasia yang tak bernama,
Cahaya berjatuhan, tanpa makna,
Seperti doa yang karam di samudra.

Aku berjalan, menatap yang fana,
Meniti denting waktu yang tak tertata,
Jejakku hilang di lengkung senja,
Terserap sunyi, larut dalam asa.

Di bawah langit kaca, segalanya sirna,
Hanya ada denting, memecah fana,
Aku berdiri, menanti tanpa makna,
Bersama sunyi, dalam harmoni yang fana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline