Lihat ke Halaman Asli

Janji Manis Fatamorgana

Diperbarui: 8 Desember 2024   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Di padang luas, mentari membakar,
Hamparan pasir tampak bergetar,
Bayang-bayang oase seakan benar,
Namun dekat tiada, ia terus pudar.

Langkah kaki penuh harap mendekat,
Melihat air di batas yang tak terjangkau,
Namun hanya ilusi yang mengikat,
Mimpi yang rapuh, pecah di bawah cahaya kilau.

Fatamorgana, penghibur sekaligus pembunuh,
Menjanjikan manis pada jiwa yang lusuh,
Namun kebenaran selalu mengeluh,
Bahwa yang palsu hanya tinggal debu yang luruh.

Hidup pun begitu, sering penuh dusta,
Janji-janji manis seperti fatamorgana,
Mengundang jiwa dalam kebutaan,
Hingga terjebak di lorong harapan.

Namun di balik ilusi, ada hikmah tersembunyi,
Bahwa yang sejati tak pernah berdusta,
Seperti embun pagi yang setia menghiasi,
Memberi kehidupan, tak hanya asa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline