Aku melangkah di atas percepatan waktu
Membawa raga, menyusuri Kehidupan yang tak tentu
Banyak manusia, berakhir menjadi debu
Banyak keyakinan, berakhir buntu
Lantas Aku muak dan berlari dengan pijak Yang Semakin rapuh
Akal sehatku keruh dengan kekuatan hati yang perlahan runtuh
Ragam topeng ku berhamburan jatuh
Ragam mimpiku beterbangan menjauh
Maka Tuhan,
Apakah betul tiba waktuku untuk lenyap terbunuh?
Lalu Fajar datang mengetuk pintu