Lihat ke Halaman Asli

Sinar yang tak sirna

Diperbarui: 18 September 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melangkah di atas percepatan waktu

Membawa raga, menyusuri Kehidupan yang tak tentu 

Banyak manusia, berakhir menjadi debu

Banyak keyakinan, berakhir buntu 

Lantas Aku muak dan berlari dengan pijak Yang Semakin rapuh 

Akal sehatku keruh dengan kekuatan hati yang perlahan runtuh 

Ragam topeng ku berhamburan jatuh 

Ragam mimpiku beterbangan menjauh 

Maka Tuhan, 

Apakah betul tiba waktuku untuk lenyap terbunuh? 

Lalu Fajar datang mengetuk pintu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline