Lihat ke Halaman Asli

Si Mata Teduh

Diperbarui: 26 Agustus 2024   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selir angin, serta hamparan pasir 

Desiran ombak, menebas Perahu Kertas 

Awan Biru, cahaya ufuk timur 

Tercampur dengan Lembayung, sungguh tak kalah indah 

Si mata Teduh, di samping pantai 

Biarkan Angin, mengibas rambutnya 

Menerpa wajah, raut mimiknya 

Menerjang seluruh raga dan rasanya 

Kakinya yang telanjang, menginjak meninggalkan jejak 

Lelah menatap sang surya, terbenam 

Berdiri atas hamparan pasir, telah menjadi Sendu 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline