fakta kasus pembataian pekerja di Papua oleh Kelompok Separatis Papua pimpinan Egianus Kogoya sudah makin nyata, ditambah dengan pernyataan langsung dari ketua gerombolan ini yang menyatakan diri ingin memisahkan diri dari Pangkuan NKRI.
Pemerintah menegaskan tidak ada opsi negosiasi yang dilakukan Indonesia dengan Separatis Papua pimpinan Egianus Kogoya yang terus melakukan propaganda melalui media silumannya baik di dalam negri melalui oknum tokoh simpatisannya.
Mereka membentuk Tim yang seolah mencari korban masyarakat sipil, yang sesungguhnya hayalah berupaya ingin memukul kembali pemerintah melalui pernyataan bahwa warga sipil menjadi korban aparat gabungan TNI-Polri dalam membasmi separatis di Nduga.
Pernyataan klasik bahwa warga sipil menjadi korban adalah senjata lama atau lagu lama yang selalu di hembuskan untuk menghambat proses penegakkan hukum guna menangkap dan mengadili kelompok separatis di Papua.
HAM bukan hanya milik masyarakat tertentu saja, HAM milik semua umat Manusia. Hoax aparat menggunakan Bom, salah satu upaya dan rengekan agar aparat tidak mengejar separatis.
Aparat TNI-Polri adalah pasukan terlatih yang mengerti mana musuh dan mana warga tak berdosa. Menjadi pertanyaan apabila masyarakat mengaku tertembak aparat ketika aparat membalas tembakan dari kelompok separatis yang menyerang aparat saat akan mengevakuasi jenazah pekerja korban pembantaian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H