Lihat ke Halaman Asli

Juwanda Prayuda

Penulis Buku, Freelance, Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 2 Tahun 2023, Bisnis

Tulisan Reflektif Pemahaman Pancasila Sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia Pada Abad 21

Diperbarui: 16 Maret 2024   17:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pancasila/kibrispdr.org

Mahasiswa membuat sebuah tulisan reflektif dalam bentuk artikel atau jurnal untuk menguatkan pemahaman tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 dengan mengacu pada panduan berikut:

  1. Mahasiswa mengobservasi secara kritis apa tantangan menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21.

Indonesia saat ini sedang berada pada pengaplikasian kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka pada abad 21 yang dimana peserta didik menerapkan profil pelajar pancasila. Setelah saya mengobservasi ditempat PPL ternyata profil pancasila sudah ditanamkan kepada peserta didik sehingga dapat membantu pelajar mengahdapi tantangan dan memperkuat penghayatan nilai-nilai pancasila sebagai entitas dan identitas bangsa Indonesia. 

Kemudian dalam profil pelajar pancasila juga peserta didik harus memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, berkomunikasi, kreatif, mempunyai sikap baik, dan memiliki kemampuan sosial yang tinggi. Setelah saya melihat banyak tantangan yang harus dihadapi oleh peserta didik dan guru seperti:

  • Tantangan pemahaman, dalam menghayati pancasila memerlukan pemahaman yang kuat agar dalam memahami nilai-nilai pancasila dapat secara tepat untuk menjalankan.
  • Tantangan pengamalan, tentunya dalam pemahaman yang telah kita pahami masih saja sulit untuk diamalkan karena belum kokoh dalam integrasikan nilai-nilai pancasila di sekitarnya.
  • Tantangan teknologi, dengan dizaman sekarang yang serba digitalisasi atau teknologi yang semakin berkembang tentunya dalam memahami pancasila memiliki tantangan tersendiri seperti harus menyeleksi dampak negative yang ada disekitar mengenai nilai-nilai pancasila agar tidak miskonsepsi.
  • Tantangan kurikulum, walaupun Indonesia saat ini sedang marak penerapan kurikulum merdeka akan tetapi tetap saja tidak merata di seluruh negeri nusantara karena wilayah pelosok dengan wilayah kota tentu saja akan berbeda secara signifikan dalam pemahaman kurikulum merdeka apalagi tentang profil pelajar pancasila.
  • Tantangan guru, dalam menyikapi entitas dan identitas pancasila tentunya guru memiliki tantangan dalam menyikapi profil pelajar pancasila seperti yang saya alami di tempat PPL bahwa ada peserta didik yang mengetahui sila-sila pancasila akan tetapi dalam menghayati nilai-nilai pancasila belum sepenuhnya dijalankan ini yang menjadi tugas guru dalam mengarahkan kembali peserta didiknya.
  1. Mahasiswa menuliskan secara kritis bagaimana Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 di ekosistem sekolah (kelas).

Pancasila ialah suatu ideologi negara Indonesia, tentunya dalam pancasila ini memiliki nilai-nilai disetiap butir silanya yang harus ditanamkan oleh rakyat Indonesia baik itu dari kalangan anak-anak, kalangan muda, dan kalangan orang tua. Pada jenjang sekolah dasar, pancasila ini sebagai alat untuk membentuk karakter siswa yang memiliki kepercayaan dalam menganut agama dan mengikuti ajaran agamanya, memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi antar sesama, menyatukan serta menghargai nusantara, bersifat bijaksana dan musyawarah, dan mempunyai sifat adil. 

Dalam hal ini, pendidikan yang berpihak pada peserta didik ialah harus menerapkan prinsip-prinsip pancasila pada setiap pembelajaran atau dalam proses kegiatan belajar mengajar seperti ditanamkan berdoa terlebih dahulu sebelum melakukan proses pembelajaran dan tidak membeda-beda antar peserta didik dari sikap gurunya, seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Bapak Ki Hajar Dewantara pendidikan itu harus disetarakan dengan hal yang sama kepada peserta didik beda lagi dengan pembelajaran diferensiasi itu tentunya harus ada dalam pendidikan abad 21 karena itu menyesuaikan dengan kebutuhan dan gaya belajar siswa itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline