Lihat ke Halaman Asli

Sambuponti Nozzle: Inovasi Mutakhir Penanggulangan Api

Diperbarui: 12 November 2016   14:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambuponti Nozzle dan kreatornya, Sambusir Yusuf (credit: Tribun Pontianak)

Paruh kedua tahun 2015 merupakan masa-masa yang kelabu bagi bangsa Indonesia, baik secara harfiah maupun istilah. Kala itu, bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) selama berminggu-minggu menghiasi tajuk utama berita nasional. Skala bencana karhutla 2015 memang mengerikan.

Estimasi luas toal areal karhutla 2015 di Indonesia mencapai 2.089.911 hektar. Jumlah itu meliputi 618.574 hektar lahan gambut dan 1.471.337 hektar lahan non gambut.

Lahan gambut yang terbakar lebih sulit dipadamkan karena bara yang menyala tersimpan di bawah permukaan tanah hingga kedalaman beberapa meter. Jadi, bisa saja di permukaan tanah sudah padam, namun bara dalam tanah masih menyala dan mengeluarkan asap.

Mengingat luasnya karhutla yang menimpa hutan dan lahan kita, memang perlu dilakukan inovasi dan terobosan dalam menanggulanginya. Tentu saja yang terbaik adalah dengan tindakan pencegahan. Namun sembari tindakan pencegahan diupayakan terus-menerus, tindakan pemadaman juga seyogyanya ditingkatkan lebih baik lagi.

Memadamkan hutan dengan cara konvensional. (credit: VOA Indonesia)

Sebuah inovasi lahir dari kebutuhan untuk menghadapi persoalan yang tidak dapat lagi diatasi dengan cara-cara lama. Inilah yang dilakukan oleh Sambusir Yusuf melalui penemuannya, Sambuponti Nozzle.

Belajar dari pengalamannya dalam menghadapi kebakaran lahan dan hutan selama bertahun-tahun, Sambusir berpikir keras untuk melakukan inovasi agar proses pemadaman karhutla dapat dilakukan secara lebih cepat dan tepat sasaran.

“Alat ini saya ciptakan karena berdasarkan pengalaman di lapangan, api yang sudah membesar sangat sulit untuk dipadamkan, sehingga kami berpikir bagaimana api yang membesar ini bisa kita padamkan seacara efektif, efisien, dan aman,” ungkap Sambusir.

Sambusir menjadi pembicara di COP22 (credit: delegasi Indonesia di COP22)

Setelah bertahun-tahun melakukan eksperimen dan penyempurnaan desain, maka lahirlah Sambuponti Nozzle. 

Apa yang membedakan Sambuponti dengan alat pemadam pada umumnya?

Sambuponti Nozzle adalah pipa yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat memaksimalkan proses pemadaman karhutla, terutama pada lahan gambut. Alat ini bekerja maksimal menyemprotkan air dan dihubungkan dengan motor pompa (pump machine) bertekanan tinggi.

Alat ini sangat multifungsi, dapat dipakai untuk membasahi lahan sehingga dapat mencegah dan menghambat aliran api, baik api horizontal maupun api vertikal pada lahan yang terbakar. Alat ini juga mampu menjangkau api sampai ke bawah permukaan tanah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline