Lihat ke Halaman Asli

'surprise' Pembangunan di Kampung Halamanku

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129652834069394362

Perjalanan pulang kampungku yg terakhir ini aku mendapatkan ‘surprise’ yang luar biasa dan membuatku berdecak kagum.. setelahmendarat ternyata aku mengalami tragedi koper ketinggalan di Bandara Juanda yang cukup lama, aku pun naik travel menuju rumah yg kurang lebih 2 jam perjalanan dari Bandara Sepinggan. Didalam satu mobil travel itu ada 5 orang penumpang menuju Samarinda yang sebelumnya melewati daerah rumahku yaitu Kecamatan Palaran, (yaaah.. kurang lebih lima belasan menit lah dari jalan utamanya) Tapi disimpang tiga yang seharusnya belok ke kanan melewati Stadion utama Palaran, ini travel malah bablas lempeng tanpa ba bi bu. terus aku nanya: kenapa koq gak belok kerumahku dulu aja, alasan supirnya: jalannya rusak jadi waktu tempuh kesana bisa dua kali lipat lebih lama dan muaceeeet. Akupun kesal karena kalau dibawa muter ke Samarinda dulu nganterin penumpang lain, dua jam kemudian aku baru bakalan nyampe (padahal orang  sudah kesel masa’ mau dibikin tambah kesel lagi, bisa berabe urusan nanti) Akhirnya aku minta diturunin dipinggir jalan aja supaya bisa dijemput sama orang rumah dan nggak kelamaan sampe.

Semakin penasaran lah aku, gimana sih fenomenalnya jalanan palaran yang sering dibahas temen-temen sekampungku kalo lagi efbean itu.. gak lama jemputanku datang, kami pulang lewat jalan tembusan dengan alasan ini jauh lebih baik. Hhmmm.. okelah kalo begitu, sepanjang jalan aku mengamati daerah yg aku tinggal kurang lebih 4 bulan lamanya. Banyak perubahan rupanya, banyak bangunan rumah baru dan beberapa areal houling batubara baru..

Begitu tembus ke jalan utama, surprise aku dibuatnya.. jalan didepan rumahku yang semula aspal mulus berwarna hitam kini berubah jadi jalan berlubang dengan batu2 yang nongol tanpa malu dihampir semua badan jalan, debu yang berterbangan tanpa ampun plus kendaraan besar pegangkut batu bara dan petikemas yang lalu lalang. Kacau balau, macet, rusuh gak karuan. Aku ngomel sepanjang jalan. Haduuuh, judulnya sih pembangunan di Palaran, tapi dampaknya sungguh luar biasa. Travel males nganter karena jalannya rusak, debu yang terbang bikin sakit pernapasan, belum lagi macetnya yang luar biasa, kalo hujan jadi becek, kendaraan gak pernah bersih, rumah selalu kotor, dan beberapa tahun mendatang kalo hutan disekitar palaran terus aja dibuka untuk dijadikan lahan tambang, pasti bakalan banjir. Weeedeeew! Kampung halamanku koq beginiiiiiii..

apalagi kalo hujan deres, amit-amit dah.. katanya ini provinsi kaya.. tapi jalanannya gak ada yang beres, dikotapun banyak yang berlubang.. jalan deket kampus Unmul pun rusak.. jangan kebanyakan dikorupsi dooonk...kasihan rakyatnya nih...

so, jalannya berasa jalan trans kalimantan bagian manaaaa gitu, padahal ni masih masuk daerah Kota Samarinda dan dulu cukup setengah jam sudah sampe sekarang kalo hujan kurang lebih hampir dua jam karena ada 3 titik jalan utama yang rusak parah. beda jauh kalau dibandingkan jalan di daerah jawa. meskipun daerah dusun, jalannya sudah aspal mulus.. akses kemana-mana mudah..padahal SDA nya masih banyakan disini. lah, terus kenapa dooonk?

[caption id="attachment_88010" align="aligncenter" width="448" caption="bapak kapolda pun ngerasain jalan kubangan kebo ini..."]

12965282391814488212

[/caption]

[caption id="attachment_88012" align="aligncenter" width="298" caption="motor keren jadi rembes deh.."]

1296528867109448441

[/caption]

yaaaah, semoga aja pembangunan dikampungku bener-bener akan berdampak positif dan yang dikhawatirkan plus dikeluhkan masyarakat gak semakin parah...

Palaran, jalan hancur lebur, 27 Januari 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline