Lihat ke Halaman Asli

Tentang FIFA Ballon d’Or

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Penghargaan untuk pemain sepakbola terbaik dunia, hasil reaksi fusi dari FIFA World Player of the Year dan Ballon d’Or. Sejak tahun 2010 penghargaan FIFA World Player of the Year (Pemain Terbaik Dunia) dan Ballon d’Or (Pemain terbaik Eropa) digabung dan sejak itu pula pemenang penghargaan ini “sudah dapat dipastikan”.

Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo menjadi langganan nominator, dan pemenangnya mudah ditebak; siapa diantara yang lebih berprestasi di level klub. Seorang pemain berprestasi akan ditambahkan untuk melengkapi nominator dan hampir dipastikan tidak akan menggeser dominasi kedua pemain tersebut (Messi dan CR7)

Entah karena level kedua pemain yang di atas rata-rata sehingga sehingga tanpa gelar bergengsi semacam Piala Dunia atau Liga Champions tidak cukup untuk menggeser dominasi mereka. Tahun 2010 misalnya, Messi meraih gelar pemain terbaik dunia meski gagal membawa Barcelona juara Liga Champions dan Argentina juara Piala Dunia. Padahal pada edisi-edisi sebelumnya, pemain terbaik dunia pada tahun penyelenggaraan Piala Dunia jatuh pada pemain pemenang Piala Dunia.

Dan jika boleh bermimpi untuk menentukan nominator, maka saya akan tentukan sepertini ini :

2010 : Andres Iniesta, Wesley Schneider, Xavi Hernandez / Iker Casillas

2011 : Lionel Messi, Xavi Hernandez, Cristiano Ronaldo / Wayne Rooney

2012 : Andres Iniesta, Manuel Neuer, Didier Drogba / Andrea Pirlo

2013 : Frank Ribery, Cristiano Ronaldo, Arjen Robben / Lionel Messi

2014 : Thomas Mueller, Cristiano Ronaldo, Manuel Neuer / Lionel Messi

Perlu saya sampaikan bahwa saya adalah fans Lionel Messi (dapat dicek di fb saya) namun sedapat mungkin saya menilai secara objektif, termasuk dalam penilaian terhadap CR7 (umumnya fans Messi akan membenci CR7 begitu pula sebaliknya, dan saya tidak termasuk fans “umum” tersebut). Bagaimana pun ini hanya sebuah opini :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline