Sejuknya udara pegunungan pada siang itu menghantar para penduduk dukuh Badransari, Boyolali untuk melaksanakan pemeriksaan kesehatan seusai mereka bekerja di ladang. Pemeriksaan kesehatan tersebut dilaksanakan di rumah salah seorang tenaga kesehatan yang kerap disapa Mbak Retna.
Retnasari Setyaningrum (42) atau Mbak Retna adalah salah seorang perawat di RSUD Pandanarang Boyolali. Beliau mengabdikan diri untuk melayani kesehatan masyarakat di dukuh Badransari, Boyolali.
Dukuh Badransari terletak 7,5km dari puncak gunung Merapi. Dukuh ini berada di lereng gunung Merapi dengan kondisi pedesaan yang masih asri. Lokasi dukuh Badransari terbilang jauh dari fasilitas kesehatan milik pemerintah, yakni 6km dari puskesmas dan 9km dari rumah sakit.
Sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Masyarakat setempat hidup dengan kondisi ekonomi dan pendidikan menengah ke bawah. Banyaknya penduduk yang mengalami hipertensi yang tidak terkontrol menumbuhkan semangat Mbak Retna untuk melayani mereka.
Kondisi kehidupan yang seperti itu membuat masyarakat kurang peduli terhadap kesehatan mereka. Terlebih lagi keseharian mereka yang banyak dihabiskan di ladang membuat mereka enggan untuk pergi jauh menuju fasilitas kesehatan dan lebih memilih untuk meluangkan waktu untuk beristirahat.
"Awalnya kami sebagai tenaga kesehatan seringkali dimintai bantuan warga untuk memeriksa ketika ada warga yang sakit, namun tidak jarang warga harus memikirkan biaya dan merasa sungkan saat akan minta bantuan, hal itulah yang kemudian menginisiasi saya untuk berkoordinasi dengan ketua RT memulai kegiatan sosial posyandu warga" Ujar Mbak Retna.
Dengan rasa semangat, pada tahun 2022, Mbak Retna pun mulai menjalankan pos kesehatan untuk warga setempat. Kegiatan tersebut ditujukan bagi anak-anak hingga lansia, baik laki-laki maupun perempuan. Kegiatan ini dapat terlaksana berkat dorongan dari pihak puskesmas setempat serta pemerintah kabupaten Boyolali.
Agenda Pos Kesehatan Dukuh Badransari
Kegiatan pos kesehatan dilakukan pada hari Minggu ketiga setiap bulan pada pukul 12 siang dan bertempat di rumahnya. Kegiatan ini sengaja dilakukan pada siang hari karena pada waktu tersebut, masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani sedang senggang dari pekerjaan mereka.
Pos kesehatan berlangsung selama dua jam, mulai dari pukul 12 siang hingga pukul dua siang. Kegiatan yang dilaksanakan mulai dari pengukuran tinggi badan dan berat badang, lingkar badan, pengukuran gula darah dan tekanan darah bagi orang dewasa, serta edukasi kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan tren kesehatan dalam masyarakat. Tak jarang juga diadakan edukasi mengenai pemanfaat tanaman obat keluarga (TOGA).