Lihat ke Halaman Asli

Sikap Orangtua Terhadap Bullying Anak: Melindungi atau Melawan?

Diperbarui: 26 Agustus 2023   10:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

Bullying adalah perilaku yang berulang dan merugikan yang dilakukan oleh satu individu atau sekelompok individu terhadap orang lain. Ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, seperti di sekolah, tempat kerja, lingkungan sosial, atau bahkan di dunia maya. Perilaku bullying mencakup tindakan-tindakan yang memiliki niat untuk menyakiti, merendahkan, atau mendiskreditkan targetnya secara fisik, verbal, atau emosional.

Tindakan bullying bisa melibatkan berbagai bentuk seperti:

  • Bullying Fisik, yaitu tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, dorongan, atau merusak barang milik korban.

  • Bullying Verbal, antara lain menghina, mengolok-olok, melecehkan, atau menggunakan kata-kata kasar untuk merendahkan target.

  • Bullying Emosional, misalnya mengisolasi, mengabaikan, mengancam, atau mengganggu secara terus-menerus sehingga merusak kesejahteraan emosional korban.

  • Bullying Sosial, contohnya menyebar gosip palsu atau merendahkan korban di depan orang lain untuk merendahkan dan merusak reputasinya.

  • Bullying Seksual, yaitu tindakan-tindakan yang bersifat seksual yang tidak diinginkan dan merendahkan korban.

  • Bullying Cyber, merupakan penyebaran pesan merendahkan, ancaman, atau konten yang menghina melalui media sosial, email, atau platform online lainnya.

Bullying sering kali memiliki dampak yang merugikan pada kesejahteraan mental, emosional, dan fisik korban. Orang yang mengalami bullying mungkin mengalami stres kronis, depresi, kecemasan, penurunan kepercayaan diri, isolasi sosial, dan bahkan dalam kasus yang parah, pemikiran untuk mengakhiri hidup. Oleh karena itu, tindakan bullying dianggap sangat serius dan memerlukan perhatian yang serius dari masyarakat, sekolah, tempat kerja, dan institusi lainnya.

Bagaimana sikap orang tua terhadap bullying anak ?

Bullying, baik di lingkungan sekolah maupun di dunia maya, merupakan masalah serius yang dapat memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan emosional dan mental anak. Sebagai orang tua, sikap terhadap bullying anak adalah keputusan penting yang dapat membentuk pola pikir dan tindakan anak dalam menghadapi situasi sulit. Apakah lebih baik melindungi anak dari potensi bahaya atau mendorong mereka untuk melawan bullying dengan kepala tegak? Artikel ini akan membahas berbagai aspek dalam menjawab pertanyaan tersebut.

Cara orang tua melindungi anak dari bullying :

  • Keamanan Emosional, yaitu melindungi anak dari bullying membantu menjaga keamanan emosional mereka. Anak merasa didukung dan diberikan rasa aman oleh orang tua mereka, yang dapat mencegah trauma dan masalah kesehatan mental di kemudian hari. 
  • Pembangunan Kepercayaan Diri, yaitu dengan merasa dilindungi, anak memiliki kesempatan untuk membangun kepercayaan diri yang kuat. Ini membantu mereka mengembangkan kemampuan untuk menghadapi situasi sulit dan mengatasi tantangan dalam hidup. 
  • Peran Orang Tua sebagai Pahlawan, yaitu anak cenderung melihat orang tua sebagai pahlawan atau contoh yang kuat. Dengan melindungi mereka dari bullying, orang tua memberi contoh bahwa mereka siap melindungi dan peduli terhadap anak, membantu mengukuhkan hubungan yang kuat antara orang tua dan anak.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline