Lihat ke Halaman Asli

Daya Saing Siswa Disabilitas SMA Muhammadiyah X, Surabaya

Diperbarui: 5 Juli 2022   15:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendidikan pada dasarnya adalah proses transformasi pengetahuan yang bertujuan untuk meningkatkan, memperkuat, dan menyempurnakan seluruh potensi manusia. Akibatnya, pendidikan tidak mengenal batas ruang dan waktu; tidak dibatasi oleh tebalnya dinding sekolah atau jumlah waktu yang tersedia untuk belajar di sekolah. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja selama manusia mampu melaksanakan proses pendidikan (life long education).

Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 10, Surabaya (SMAM X) menekankan konsep bahwa menerima Siswa-siswi  dalam kondisi apa pun itu menjadi bagian dari amanah program inklusi. Ragam kemampuan ini menjadi tantangan program inklusi di SMAM X yang biasa disebut dengan istilah "Siswa-siswi  tak terbatas", "Siswa-siswi  hebat", dengan beragam kemampuan yang dimiliki SMAM X.  Salah satu upaya pemberdayaan pada anak berkebutuhan khusus adalah dengan menyelenggarakan pendidikan keterampilan sebagai bagian dalam upaya memandirikan mereka.

Siswa-siswi  inklusi terutama kelas 12, sangat membutuhkan tambahan ketrampilan sebagai bagian dalam upaya memandirikan serta mengoptimalkan potensi dan kreativitas mereka sehingga  perlu dibekali dengan berbagai macam keterampilan untuk menghadapi tantangan masa di masa depan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,  yaitu Dharma ke-3, yang merupakan program institusi dan prodi  ekonomi dan bisnis dengan  bidang fokus sosial ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 10, Surabaya (SMAM X) Jl Genteng Muhammadiyah No 45   Kota Surabaya, Salah satu keterampilan yang akan diberikan adalah ketrampilan menghias goodie bag dengan cara melukis di kain goodie bag tersebut, agar setelah lulus nanti, para Siswa-siswi  bisa mandiri. Hasil ketrampilan tersebut bisa dipasarkan melalui bazar-bazar yang dapat menarik minat masyarakat atau pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh sekolah sehingga masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan anak-anak berkebutuhan khusus.

Pemberdayaan terhadap siswa berkebutuhan khusus hendaknya terus dilakukan, agar kemandirian mereka dapat diwujudkan. Pihak sekolah hendaknya menyelenggarakan kegiatan produktif bagi siswa yang memberikan manfaat secara sosial, ekonomis, dapat meningkatkan kreativitas produk dan memiliki daya saing.

Kedepannya perlu dilakukan pengenalan dan pendampingan secara berkesinambungan terhadap berbagai ketrampilan  kepada anak berkebutuhan khusus yang  sangat dibutuhkan.  

Pemberdayaan terhadap siswa berkebutuhan khusus hendaknya terus dilakukan, agar kemandirian mereka dapat diwujudkan dengan melakukan kerjasama dari berbagai Pihak baik dari pemerintah setempat ataupun dengan berbagai Perguruan Tinggi ataupun institusi lainnya sehingga  kegiatan produktif bagi siswa berkebutuhan khusus dapat memberikan manfaat secara sosial, ekonomis, dapat meningkatkan kreativitas produk dan memiliki daya saing.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline