(foto:tempo.co)
Hari ini, Minggu Legi tanggal 23 September 2018, masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2019 resmi dimulai, ditandai dengan gelaran Deklarasi Pemilu dan Pilpres Damai di halaman tugu Monumen Nasional (Monas).
Sepanjang hari ini nyaris gak terbaca atau terdengar semburan nada-nada provokasi, kebencian, hinaan, celaan, makian dan sanak saudaranya seperti biasa terjadi pada hari-hari sebelumnya.
Yach.. mungkin saja para spesialis kata-kata kotor itu lagi pada ngejalanin puasa dan pantang khusus untuk hari ini.. Pokoknya pendeknya singkatnya, kata-kata dan kalimat sejuk tenang damai lah yang mendominasi pernyataan para "petinggi negeri" ... heu heu heu...
Sedari dulu, moto pemilu damai, jujur dan adil (jurdil) ya memang selalu dikampanyekan.
"Damai" itu ya ga ada musuh-musuhan, gak ada berantem-beranteman, gak ada hina-hinaan, gak ada caci-cacian, gak ada fitnah-fitnahan dan rombongannya. Pokoknya rukun dan slalu gotong royong lah.
Trus kalau "jujur" itu ya seperti apa adanya, kalau bagus ya dibilang bagus, kalo jelek ya dibilang jelek; kalau ya bilang ya dan kalau tidak bilang tidak, gak pakai sumpah-sumpahan demi ini demi itu demi si anu demi si ani. Emang siapa kita kok brani-braninya sumpah? Lha wong mutihin rambut sendiri aja gak bisa, tul gak?
Nah masalahnya adalah soal "adil". Adil menurut siapa? Soalnya gini ya...pada setiap gelaran pemilu entah itu Pilpres atau Pilkada, selalu aja ada pihak-pihak yang merasa diperlakukan gak adil, terutama bagi yang dinyatakan kalah dalam kompetisi. Adaaa saja alasannya. Misalnya pada Pilpres 2014 maren, Prabowo-Hatta sempat menyatakan menarik diri dari proses Pilpres dan gak mau ikut tanggung jawab karena itu tadi, merasa diperlakukan gak adil.
Bercermin pada gelaran Pilpres sebelumnya, untuk helatan Pilpres 2019 keadilan mau gak mau, suka gak suka dan gak punya pilihan lain kecuali harus ditegakkan. Gimana caranya? Inilah cara brilian, mudah, murah dan tentu saja sangat bijaksana.
Masih ingat kan, hasil Pilpres 2014?
Yups! Tepat sekali! Jokowi-JK waktu itu menang dan skarang mreka masih memerintah negeri super kaya dan super indah ini. Jokowi- JK dengan nomer urut 2 menang tipis atas Prabowo-Hatta nomer urut 1.