Lihat ke Halaman Asli

Justin SURYA ATMAJA

INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

Terpojok di Tepi Jurang, Rizieq Mainkan Aksi Bela Ulama

Diperbarui: 3 Februari 2017   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nawaitu (dokpri)

Muhammad Rizieq Shihab kini mulai panen raya menuai runtutan masalah akibat omongan dan perilakunya sendiri terlebih pada masa rentang waktu mengolah, mengemas, memasarkan dan mengawal produk seksi, panas dan mahal "penistaan agama" dengan target Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang memuncak lewat serangkaian Aksi Bela Islam. Kini,  kisah percintaan Rizieq vs Ahok memasuki episode baru paska gelaran persidangan ke-8 kasus Ahok tanggal 31 Januari 2017 silam...

Sekedar pengingat, Rizieq mau gak mau, suka gak suka dan gak punya pilihan lain kecuali harus berurusan dengan pihak kepolisian karena beberapa kasus yang menjeratnya antara lain:

  • tuduhan melecehkan Pancasila dan menghina Proklamator Paduka Yang Mulia Bung Karno (Pancasila-nya Bung Karno Tuhan ada di pantat)
  • melecehkan Budaya Sunda dengan nyinyir membuat plesetan  salam sampurasun (menjadi campur racun)
  • menyasar Presiden Jokowi dengan kalimat yang gak pantas paska aksi 411
  • pemeriksaan sebagai saksi atas tuduhan aksi makar beberapa orang yang sebagian sudah ditangkap polisi
  • melecehkan iman umat Kristen pada tanggal 25 Desember 2016 (kalau Tuhan punya anak trus siapa bidannya?)
  • menuduh Bank Indonesia, Menteri Keuangan dan Peruri sengaja menampilkan simbol PKI palu arit pada uang pecahan baru NKRI
  • menuntut pencopotan Kapolda Jabar (karena disangka membiarkan terjadinya bentrok masa FPI vs GMBI) dan Kapolda Metro Jaya (karena disangka membiarkan terjadinya kerusuhan paska Aksi 411)
  • melecehkan dengan nyinyir Kapolda Jabar (sebagai jenderal berotak hansip)
  • ..........dan yang terbaru, terpanas serta terseksi: munculnya video2 yang jadi viral terkait (dugaan) perselingkuhannya dengan Firza Husein...

Pada sidang ke-8 kasus si cina kapir Ahok penghujung Januari lalu, tim kuasa hukum si mulut bocor ini mencecar saksi Ma'ruf Amin sebagai Ketua MUI dengan banyak pertanyaan. Di dalam sebuah persidangan, pertanyaan2 yang dilontarkan tim pengacara itu mah jelas wajar-wajar saja lha wong mereka ini sedang berproses menggali, mencari dan menemukan kebenaran material, toh pak hakim sebagai pengendali sidang tidak memberikan teguran kepada pengacara. Namun.. akan tetapi, serangkaian pertanyaan baik itu oleh tim pengacara maupun oleh Ahok sendiri tak pelak oleh beberapa tokoh apalagi oleh pendukung Rizieq telah dianggap keterlaluan, melampaui batas kesopanan dan kepatutan, karena Ma'ruf Amin adalah sesepuh Rais Aam PBNU yang sangat dihormati dan dijunjung tinggi. Penyikapan itu sesungguhnya kurang tepat mengingat Pasal 27 UUD 1945 telah mengamanahkan bahwa "segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya" ....

Memang pelik kalau permasalahan dipaksa dirangkaikan dengan persoalan SARA terutama dengan agama dan runutannya termasuk para pemuka agama atau Ulama, karena teramat sangat begitu sensitif, ibarat bensin kalau disulut api meski cuman sepercik maka kebakaran hebat bisa saja terjadi. Tak jarang, persoalan "agama" yang harusnya berintikan "Kebenaran Sejati" eh oleh para oknum petualang malah dilencengkan menjauhinya bahkan cenderung dominan mengedepankan "kebenaran semu" lahiriahnya alias kemasannya alias casing-nya alias pencitraan doang ajah...

Okkayh.. kembali ke Rizieq Shihab yang telah mulai panen raya masalah... Ulama kondang yang punya pesantren megah super komplit di kawasan dingin, surga dunia, Megamendung Puncak ini pun kkini sudah mulai mengolah dan mengemas mainan baru yang ditawarkan kepada publik (sering disebut umat Musilm). Dalam sebuah pidatonya belum lama ini, Rizieq dengan lantang mengatakan bahwa semua tuduhan dan issue yang menjeratnya itu adalah fitnah dan dianggapnya sebagai ujian perjuangan! Terkait tuduhan makar kepada beberapa orang seperti Rachmawati, Kivlan, Adityawarman dkk, Rizieq menegaskan bahwa ia tidak pernah merasakan ada aroma makar. Selanjutnya Ulama berjubah dan bersorban putih ini menegaskan, bahwa para Habaib dan Ulama di GNPF-MUI "tidak terima" Ketua Umum MUI yang sekaligus Rais Aam PBNU pada saat ia hadir sebagai saksi alhi agama di persidangan Ahok, telah dihinakan oleh Ahok dan para pengacaranya. "Siap bela Ulama?" .... (siaaaaap!) ... "Siap bela MUI?" ... (siaaaaap!) ... "Takbir!" .. Rizieq kemudian meminta, mulai hari Selasa yang akan datang: "penuhi terus! kawal terus sidang Ahok! Ahok tidak boleh dibebaskan, betul?" ... (betuuuul!)... Rizieq kembali menyerukan umat untuk membanjiri dan mengawal sidang Ahok. 

Jadi inget nasihat BAPAK saia:

"Tanda-tanda kemenangan manusia adalah: orang yang paling awal menemukan kesalahan dirinya dan paling akhir melakukan kesalahan .. sendangkan tanda-tanda kekalahan manusia adalah: orang yang paling awal melakukan kesalahan dan paling akhir menemukan kesalahan dirinya"

Salam 101

101 dokpri


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline