Lihat ke Halaman Asli

Justin SURYA ATMAJA

INDONESIA SELAMAT DAMAI SEJAHTERA

Menpora dan Gerhana "Mata Hati" Total

Diperbarui: 15 Maret 2016   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gerhana "Mata Hati" Total"][/caption]

sumber gambar: modifikasi

Dinamika dan sirkulasi berita, opini, pernyataan jadi lumayan rame paska Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi Menpora (Imam) minggu lalu. PSSI menafsirkan ini sbg akhir perjalanan intervensi Imam kepada organisasi sepakbola tua ini, sementara Imam dan Tim Transisinya menafsirkan bahwa ini belum berkekuatan hukum tetap karena masih akan mengajukan Peninjauan Kembali (PK) dengan menyajikan bukti hukum baru... ya terserahlah, biar orang2 yang ngarti hukum berdebat sendiri.. aneh mmang, sumber hukumnya sama tapi menafsirkannya bertolak pinggang eh bertolak belakang...

Seakan mau menunjukkan kekuatan dan kekuasaannya, beberapa hari kemudian Jumat tanggal 11 Maret 2016, para loyalis Imam yakni Tim Transisi dan BOPI mengundang sekitar 40 klub papan atas negeri ini untuk diberi pencerahan tentang reformasi tata kelola sepakbola nasional dan rencana super besar super canggih untuk menggelar Liga Tim Transisi, yang tentu saja akan menjadi liga terbaik di negeri ini, mulai bulan Agustus mendatang. Sementara di sisi lain PSSI melalui para Exco-nya berencana segera menghidupkan kembali ISL, Divisi Utama, Liga Nusantara, Piala Suratin dan aktivitas lainnya...

Langkah maju sarat strategi canggih kembali dilancarkan Imam, surat yang dikirimnya di awal bulan Maret ini mendapat sambutan riang gumbira dari Presiden FIFA yang baru. "Tim Kecil" sebagai utusan Imam akan segera meyambangi Presiden FIFA di Swiss untuk memberikan pencerahan kepada para petinggi FIFA tentang kondisi persepakbolaan nasional selama puluhan tahun dikuwasai sama para mafia ini. Isi pencerahan ini kemungkinan akan makin tajem bila dibandingkan sama materi cerita yang pernah disampaikan ketuka delegasi petinggi FIFA mampir numpang makan minum di ibu kota akhir tahun lalu.. Bahkan secara khusus melalui surat balasannya FIFA menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Imam terkait imajinasi dan materi sangat mahal "blue print dan road map reformasi tata kelola sepakbola nasional" yang sangat kesohor selama setahun ini...

Ya monggo... terserahlah... mumpung jadi mentri dan punya kekuwasaan sangat besar, jadi lakukan saja.. 

Dari perjalanan dibekukannya PSSI lalu PSSI juga dikasih sanksi sama FIFA.. ini lagi menuju umur setahun.. Imam ternyata sangat konsisten untuk "yakin dengan kekeliruannya" dan "yuaaaain dengan ketidakpahamannya" serta "suaaaangaat yuaaaaakin dengan langkahnya mengabaikan putusan peradilan"... sejarah akan mencatat nanti bawa negeri terkaya di dunia ini pernah punya menpora yang sangat berkarakter.. heu heu heu...

Yuuuk kita tengok, "buah" dari keyakinan Imam lalu ketidaktahuan, ketidakpahaman dan ketidakpatuhan beliauw ini: ekosistem - ekologi - ekonomi sepakbola nasional bukan cuman jadi gak ada keseimbangan dan keselarasan, tapi jadinya matek! .. akibatnya:

  • rakyat sepakbola nasiyonal sangat menderita
  • rakyat sepakbola nasiyonal gak dapat kepastian masa depan.. boro2 kepastian, dikiiiit gambaran masa depan ajah gak ada
  • mimpi orang2 muda penghuni timnas kelompok umur untuk tampil bela negara di tingkat internasional terkubur
  • rakyat sepakbola nasiyonal terkuil dari pergaulan bebas eh pergaulan internasiyonal...
  • ...... dan banyak lagi yang lain nya a a a a...... jadi inget lagunya Bang Haji....

Ini semua bisa terjadi kerana pancaran sinar dari hati yang semestinya menerangi pikiran telah terblokir oleh perilaku ego yang beranak pinak sombong dan serakah.. Akibatnya bukannya hati mengendalikan pikiran tapi malah sebaliknya pikiran yang menguasai hati.. Liat dan saksikan saja sendiri, betapa mas mentri kita ini bener2 gak punya lagi "rasa" tapi malah seperti mangkin yakin dan bangga ngeliat penderitaan rakyat sepakbola.. Beliauw dan tim super tim teransisih sama BOPI malah dengan congkaknya melecehkan produk lembaga peradilan seperti sengaja menantang hukum yang bisa diartikan sebagai menantang negara.. Lha kalo mafia yang melecehkan hukum itu mah biyasa.. namanya juga mafia tinggal tangkap ajah.. lha ini dilakukan oleh seoang mentri?

Rupanya.. kini lagi terjadi "GERHANA MATA HATI TOTAL"... si ego dan anak2nya si sombong dan si serakah dengan kuwatnya menutupi dan menghalangi sinaran dari hati menuju ke pikiran....

Smoga GMT ini sgera berlalu lah...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline