Keputusan Menpora membekuken PSSI lalu termasuk gak ngakuin seluruh produk kegiatan PSSI temtu sukses melontarken topik diskusi baru entah itu di duniya nyata maupun duniya goib. Pun demikiyan di negri goib kompasiana kanal balbalan.
Meski bukan memberikan doktrin baru untuk duniya balbalan nasiyonal, tapinya Menpora patut diacungi jempol kerana berani mengambil langkah yang cukup radikal membekuken organisasi besar tuwa Bangka PSSI. Pun keyakinan beliauwnya bahwa dengan membekuken PSSI maka akan membuka jalan untuk memperbaiki seluruh aspek balbalan nasiyona juga patut diapresiasi. Setidaknya alasan mendasar Menpora mengapa membuwat keputusan mengejutken adalah:
- Pengurus PSSI (temtu mulai dari pusat duluh) secepatnya harus diganti dengan orang2 yang dinilai bersih, tak terkait masa lalu di PSSI, punya integritas dan temtunya punya kapasitas. Pengurus yang sekarang ini dinilai menjadi penyebab mendasar gak maju-majunya balbalan nasiyonal.
- Peluang turunnya sanksi dari embahnya balbalan duniya yakni FIFA gak begitu dipeduliin sama Menpora, bahkan beliauwnya berpendapat bahwa dengan disanksi sama FIFA brarti kita punya keleluwasaan untuk membenahi segala macem kebobrokan yang udah berjalan puluhan tahun. Kita gak bleh lah takut sama hal-hal yang begituan.
Itulah 2 poin dari segudang poin yg dapat ditarik dari berbagai macam pernyataan Menpora maupun tim suruhannya terkait langkah untuk mengintervensi PSSI. Jadi sudah jelas bahwa apa yang dilakukan oleh Menpora kita ini semuwanya didasarken dari NIAT BAIK!
Sekarang yuuk kita mereka-reka apa langkah Mas Menpora ini selanjutnya dalam wektu dekat ini:
Membentuk Tim Transisi.
Menjadi pertanyaan awal adalah seperti apa Tim Transisi itu: siapa saja anggutanya lalu apa saja tugasnya lantas siyapa pihak2 mitra kerjanya kemudiyan nanti hasilnya diserahken kepada siyapa akhirnya siyapa yang bakal menjalanken seluruh hasil kerja Tim Transisi itu.
- Siapa saja anggutanya? Nama2 "bersih, berintegritas dan kapabel" udah mulai beredar di media masa. Biyarlah nama2 itu berkembang lalu dinilai sama public yg kini terbelah duwa. Mungkin akan ada sekitar 30 nama yang pantas menjadi member Tim Transisi. Itu belum termasuk para tokoh "cerdas dan bersih" yang bergentayangan di negri goib kanal bola seperti Hery, Binball Seniyor, mBah Zen, Benjo, Mafruhin, Primata dll.. kalo BatoKelapa mah kagak masup etungan....
- Apa saja tugasnya? Ada kemugkinan Tim Transisi ini akan bertugas seperti Komite Normalisasi yang kalo gak salah waktu itu dikomandoi sama Agum Gumelar yang akhirnya menahtakan Djohar Arifin sbagai nakoda PSSI melalui KLB Solo pada waktu itu. Cuman bedanya, kalo dulu Komite Normalisasi itu langkah penyelamatan yg direstui sama FIFA lha kalo Tim Transisi ini kagak (atau belum kali ya?).
- Siapa saja mitra kerjanya? Okelah kita duga ajah bahwa Tim Transisi nantinya punya tugas pokok menyiapken KLB buwat mengganti total kepengurusan PSSI. Nah pertanyaan besarnya adalah: siapa saja pihak-pihak yang akan hadir pada KLB? Apakah yg hadir adalah para angguta PSSI yang punya hak suwara? Itu artinya mreka ini adalah kelub2 ISL, Divisi Utama dll dll yg diatur dalam setatuta PSSI? Apakah AFC sama FIFA akan dilibatkan dalam urusan ini?.............................
- Sampe di sini ajah udah mumet mikirnya.. palagi kalo pertanyaan diteruskan kepada siyapa hasil2 itu bakal diserahkan lalu siyapa yang bakal menjalanken seluruh hasil keputusan itu? Inget! Ending dari semuwa keputusan iku adalah: adanya permainan balbalan di lapangan sungguhan di seantero negri trus juga di arena internasiyonal. Secanggih-canggihnya ide palagi kalo ide2 itu dateng dari urang2 super cerdas..tapinya malah menghambat perbainan balbalan itu sendiri ya percumah coooy....
Oke! Itu sekelumit sual Tim Transisi kalo dianalisa secara ngawur ajah..
Menjalanken Kumpetisi!
Cuba sekarang kita analisa secara serampangan saja salah satu poin yang juga ditulis di surat pembekuwan PSSI itu, yakni kumpetisi tetep berjalan di bawah supervise KONI, KOI sama asosiyasi PSSI daerah.
- Kumpetisi tetep berjalan! wah untuk poin ini kita kudu acungi jempol kerana Menpora ternyata kagak ada mangsud buwag hancurin balbalan nasiyonal tapi cuman mau ngeganti pengurus pusatnya dowang ajah. Tapi nanti dulu, kalo toh ini akan dilakuken trus siyapa kelub2 balbalan yang mauw ngikut ide ini? apakah kelub2 ISL yg sekarang lagi ngikutin QNB League itu mauw begitu saja ngikut Menpora? Apakah kelub2 divisi utama juga mauw? Trus siyapa pihak yg jadi penyelenggara kumpetisinya? Apakah tetep PT Liga Indonesia atokah akan diserahkan pada PT Liga Prima Indonesia? atokah KONI sama KOI mauw bentuk panitiya pelaksana kumpetisi? trus wasit sama perangkat pertandingan laennya dari mana? bukankah Menpora kagak ngakuin seluruh produk kegiyatan PSSI?
- Kumpetisi tetap berjalan! Atokah Menpora dalam wektu sangat dekat bakal bikin kelub2 baru buwat ngeramein kumpetisi yang dibikinnya sambil mematikan pelan-pelan seluruh kelub yang sekarang jadi angguta PSSI dan juga sebagai pemegang saham PT Liga Indoanesia?
Akhir kata....
Langkah Menpora membekukan PSSI udah mempsosisiken dirinya sama timnya:
- Berhadapan head to head dengan para pelaku organisasi dan industry balbalan nasiyonal: pengurus pusat, pengurus daerah, pemilik klub, pengurus klub, para pemaen, para sponsor, para mitra kerja baek langsung ato kagak langsung.
- Lha kalo udah menempatken diri berhadapan trus gimana cuba Menpora sama timnya sama para penumpang gelapnya itu mauw menggandeng sebagiyan besar dari pelaku balbalan nasiyonal (minus pengurus pusatnya)?
- Wah bisa panjang bangat kalo ini dilanjutin....