Lihat ke Halaman Asli

Kevin Carter

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

awal juni di minggu pagi ini,saya sengaja membeli satu buah koran yang meliput pemakaman seorang tokoh politik terkemuka di negeri ini. tetapi saya  menemukan hal lain. saya sangat suka kolom ruang putih di salah satu media massa tersebut dan menemukan tulisan A.S laksono (seperti biasanya). ia bercerita tentang seorang photojurnalist yang bernama Kevin Carter. Itu menarik perhatian saya, ketika pada koran tersebut tertulis bahwa ia memenangkan hadiah Pulitzer tahun 1994 berkat hasil jepretan fotonya. fotonya tentang seorang anak sudan yang terkena wabah kelaparan yang melanda negara itu dan disebelahnya ada seekor burung nasar yang hendak menunggu "mangsanya". itu menyedihkan dan ironis. kevin Carter adalah seorang warga afrika selatan yang tumbuh dalam nuansa apartheid kala itu. Selama menjalankan tugasnya sebagai seorang fotografer jurnalisme, mungkin ada banyak hal yang ia lihat (kekerasan). (sayangnya)  karena  "dihantui' dengan hasil jepretannya, ia meninggal bunuh diri diusai yang amat muda 33 tahun setelah ia mengurung dirinya dalam mobil pick-up nya dan menghisap gas karbon monoksida. ini cukilan pesan kematian sebelum ia mengakhiri hidupnya :

"I am depressed ... without phone ... money for rent ... money for child support ... money for debts ... money!!! ... I am haunted by the vivid memories of killings and corpses and anger and pain ... of starving or wounded children, of trigger-happy madmen, often police, of killer executioners ... I have gone to join Ken if I am that lucky."[7]

teringat dengan salah satu quote soe hoek gie : nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua adalah dilahirkan dan mati muda, yang tersial adalah  mati di usia tua. (mungkin karena diusia tua, akan semakin banyak hal-hal yang dilihat). Mungkin, orang-orang yang dilahirkan dan diberi umur panjang  untuk berjuang sepanjang hidupnya. Itu bukti komitmennya terhadap Tuhan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline