Lihat ke Halaman Asli

Melepas Pedih yang Perih

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak pernah ku selepas ini

Hempaskan jutaan pedih yang mendidih

Membungkam naluri bersedih

Membisiki angin tentangku

Pada kabut yang menyambut

Pada bukit  yang menyungkit,

Aku dibelai angin

Saat kukabarkan perihku

Dilambai awan

Saat kulepaskan pedihku,

Alam pun seakan mengangkatku

Memuncakkan diriku

Hingga aku merancak pilu

Membekuk jiwa yang keluh

Bertekuk malu yang terlalu,

Lalu coba tuk menjerit

Menodongkan hati yang sarit

Supaya dunia: terukir

Watampone, 020913




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline