Lihat ke Halaman Asli

Tungku: Anakku Lapar

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1292800082847365161

Ilustrasi/penanies.blogspot.com

*

“Bu, Sabrina lapar, Bu,” rengek Sabrina pada Ibunya yang masih duduk di depan tungku.

“Sabar ya, ‘nak. Sebentar lagi masak. Nunggunya sambil tidur aja ya, ‘nak. Nanti kalo sudah masak, Ibu bangunkan.”

“Gak bisa tidur, Bu. Perut Sabrina lapar.” Balas anaknya lirih

” Sabrina minum aja dulu ya buat nahan laparnya. terus langsung dibawa tidur saja ya.”

*

Sementara anaknya perlahan tertidur. Si Ibu segera mematikan api di tungkunya. Sayang kayu bakarnya, pikirnya. Dan ia juga tahu pasti kalau batu di dalam kendilnya takkan pernah bisa menjadi nasi untuk lapar anaknya.

*

Salam

.

Adaptasi dari sebuah kisah lama yang pernah kubaca

.

Kisah Sabrina Lainnya :

.

Kotak Musik : Lullaby

Gaun : Cinta Untuk Sabrina

Pistol : Satu Peluru Untuk Suamiki, Satu Peluru Untukku

Pisau : Sepotong Daging Untuk Suamiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline